Mohon tunggu...
amelia padila
amelia padila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pamulang

Pecinta alam selalu ingin menjelajahi tempat-tempat baru :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenangan Masa Kecil Airin

1 Juli 2024   15:24 Diperbarui: 1 Juli 2024   15:41 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar carpen (sumber: koleksi pribadi)

  Cerita ini mengisahkan seorang gadis berumur 6 tahun berambut pendek bernama Airin. Dia tinggal bersama neneknya berdua di desa, kedua orang tua Airin meninggal karena kecelakaan lalu lintas pada saat Airin berumur 2 tahun. Airin adalah anak yang ceria dan rajin. Ia selalu membantu neneknya di ladang karena hasil pendapatannya hanya dari berkebun walaupun hidup sederhana, Airin tidak pernah mengeluh dengan keadaan apapun.

  Sepulang sekolah, Airin pergi ke ladang untuk membantu neneknya memanen jagung karena jagung yang ia tanam bersama neneknya telah siap untuk panen. Setelah memanen jagung, sore harinya Airin dan neneknya pergi ke pasar untuk menjual hasil panennya karena Airin telah membantu neneknya, neneknya pun ingin memberikan buku novel untuk dirinya karena Airin suka membaca buku. Namun, pada saat hendak pergi ke toko buku, Airin melihat penjual hamster. Airin meminta kepada neneknya untuk dibelikan hamster, "Nenek, apakah aku boleh memelihara hamster?"

Nenek berkata, "Apa kamu tidak mau membeli buku?"

Airin menjawab, "Tidak, Nek. Kali ini aku mau membeli hamster. Izinkan aku memeliharanya, Nek." Nenek pun mengiyakan permintaan cucunya.

Airin pun melihat-lihat. Ia tertuju pada anak hamster kecil berwarna putih bermata hitam. Airin tertarik dan memilihnya setelah itu, Airin pulang. Pada saat ia berjalan menuju rumahnya, Airin sangat girang sampai meloncat-loncat karena mempunyai teman baru. Neneknya tersenyum karena melihat Airin bahagia. Sesampainya di rumah, Airin memberi nama hamster tersebut dengan nama Yui.

  Beberapa hari kemudian, Airin belajar ditemani Yui karena besok di sekolah ia akan ujian akhir semester. Keesokan harinya, pada saat Airin mengerjakan soal-soal dengan mudahnya, ia merasa senang karena telah belajar dengan giat. Tiba waktunya pembagian rapor. Airin tidak ditemani neneknya mengambil rapor karena neneknya sibuk di kebun. Ia mengambilnya sendiri, dan gurunya pun memakluminya. Pada saat diumumkan oleh guru, ternyata Airin mendapatkan peringkat pertama dan mendapatkan hadiah alat tulis.

Airin bergegas pulang ke rumah sambil berteriak kegirangan memanggil-manggil neneknya, "Nenek! Nenek! Aku mendapatkan peringkat pertama di kelas!" Neneknya pun menjawab, "Baguslah, Nenek bangga padamu," sambil tersenyum.

  Karena libur panjang sekolah telah tiba, keesokan harinya Airin pergi untuk bermain ke bukit bersama peliharaannya, Yui, yang ia bawa dengan kandang kecil. Airin tidak lupa membawa tas berisi buku dan makanan untuk ia makan sambil menikmati pemandangan yang indah. Ia tahu pada saat bulan Maret, bunga-bunga di bukit pasti bermekaran.

Pada saat di perjalanan menuju bukit, Airin bertemu seorang anak laki-laki yang sedang melihat ikan di tepi sungai. Anak laki-laki itu pun menyapa Airin, "Hai! Kamu mau ke mana?"

Airin menjawab, "Aku mau pergi ke bukit."

anak laki-laki itu pun mengajak berkenalan, "Perkenalkan, nama aku Arish!"

Airin menjawab, "Namaku Airin. Sebelumnya aku belum pernah melihatmu."

Arish menjawab, "Aku tinggal di kota. Kini aku berlibur di rumah nenekku. Bolehkah aku ikut denganmu? Di sini aku tidak mempunyai teman." Airin pun mengiyakannya.

  Mereka pun pergi ke bukit. Sesampainya di bukit, Airin menggelar kain untuk alas duduk dan mengeluarkan makanan dari tasnya.

Arish berkata, "Peliharaanmu lucu sekali. Siapa namanya?"

Airin menjawab, "Namanya Yui."

Arish berkata, "Namanya cocok untuknya. Dia gendut sekali."

Airin menjawab, "Aku membelinya di pasar. Kata pedagangnya, umur hamsternya 1 bulan."

Arish berkata, "Umurku 8 tahun. Kalau kamu, Airin?"

Airin jawab, "6 tahun."

  Mereka mengobrol dan saling bercerita sambil menikmati angin yang sejuk di bawah pohon dan indahnya bunga-bunga di sekelilingnya. Waktu pun tak terasa sudah menjelang sore. Mereka bergegas pulang. Di perjalanan, Arish berkata, "Airin, apa besok kamu mau bermain lagi? Aku ingin tahu lebih banyak tempat-tempat yang indah di desa ini."

Airin menjawab, "Ayo. Nanti jam 07.00 pagi kamu tunggu di dekat sungai. Kita memancing ikan di sana." Mereka pun sepakat untuk besok bermain kembali.

Keesokan harinya, mereka bertemu kembali untuk bermain bersama. Kali ini mereka bermain di sungai dengan air yang sangat jernih untuk memancing ikan. Karena Arish tinggal di perkotaan, ia jarang bermain di alam terbuka. Ia hanya bermain bola basket saja. Arish tidak mempunyai bakat memancing, berbeda dengan Airin yang serba bisa. Airin dan Arish pun memancing hingga mendapatkan ikan yang cukup besar. 

Setelah mendapatkan ikan, Airin mengajak Arish untuk pergi ke rumahnya untuk memasak ikan tersebut. Mereka pun pergi ke rumah Airin setibanya di rumah Airin, Arish bertemu dengan neneknya Airin. Ia menyapanya, "Halo, Nek. Aku Arish, temannya Airin."

Nenek menjawab, "Oh, namamu Arish. Tinggal di mana kamu, Nak?"

Arish menjawab, "Aku tinggal dekat perbatasan desa sebelah, Nek."

Nenek berkata, "Hmm, cukup jauh, ya. Yasudah, Nenek mau pergi ke kebun dulu, ya."

Airin dan Arish memasak ikan hasil tangkapannya dan memakannya bersama.

  Hari demi hari pun telah berlalu. Mereka bermain bersama, pergi ke kebun, bermain air di sungai, memanjat pohon untuk memetik buah apel, memanen buah anggur hingga tak terasa waktu libur sekolah pun telah usai. Arish akan pulang ke kota asalnya namun kali ini neneknya akan ikut bersamanya karena neneknya sudah tua. Oleh karena itu, kedua orang tua Arish mengajak neneknya untuk tinggal di kota.

Mereka pun berpisah, Arish mengucapkan salam perpisahan sambil tersenyum kepada Airin. Hingga saat ini, mereka tidak pernah bertemu kembali. Mungkin suatu saat nanti mereka akan bertemu kembali.

  selesai...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun