"Kenapa kita selalu meminta orang lain untuk berhenti bersedih? Padahal, kita tak tahu sekuat apa dukanya, sedalam apa lukanya. Kita tidak tahu apa saja yang sudah dilaluinya, mungkin saja orang yang paling dicintainya tiba-tiba meninggalkannya, kita tidak tahu harapan apa yang ia punya sebelum semesta berkata "Tidak!" seraya tertawa. Bagaimana bisa ia menghapus emosi sekuat ini tiba-tiba? Bukankah justru berbahaya untuk menganggap kesedihannya tidak pernah ada? Jangan pernah lupa bahwa sebagian orang hidup dengan trauma. Siapa kita menyuruh mereka berhenti berduka? Kita tak seharusnya setakut itu pada kesedihan. Bukankah emosi yang bermacam-macam adalah tanda bahwa hidup kita kaya?"
Muhammad Athalla Zachwan
Bayi munggil ini telah dinanti kehadirannya sejak lama. Di penghujung usia pernikahan kami yang kelima, kami baru mendapatkannya. Kami sangat bersyukur dan kami tidak pernah merasa sebersyukur ini.
Kemudian.......
Ia lahir melalui sectio caesaria/operasi sesar di usia 33 minggu dan terlahir dengan berat 2,1 kg. Ya, bayi kami lahir dengan berat yang rendah. Setelah melalui serangkaian tindakan dan prosedur yang dilakukan pada bayi baru lahir, kami mendapati kenyataan yang benar-benar telah mengubah hidup kami.Â
Dokter anak RSIA tempat saya melahirkan mengatakan bahwa anak kami harus diletakan di inkubator picu karena mengidap Multiple Kongenital Anomalies / Kelainan Bawaan Lahir yang Kompleks. Dilihat dari fisiknya, memang anak kami memiliki cranyosynostosys pada kepalanya, low set ears pada telinganya, polydaktili dan syndaktili pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki nya.
Keinginan saya sebagai ibu cukup sederhana. Asalkan anak saya sehat, sedikit perbedaan pada fisiknya tidak saya permasalahkan, toh nanti ketika ia sudah besar, bisa dilakukan operasi untuk menormalkan beberapa bagian-bagian fisiknya.
Namun nampaknya Alloh sangat menyayangi kami. Pada hari yang sama ketika malaikat kecil kami lahir, ia memuntahkan cairan hijau tiap kali nutrisi masuk melalui oral. Singkat cerita, ternyata bayi kami memilki susunan usus seperti benang kusut dan terdapat jalan buntu pada aliran didalam usunya. Bayi kami harus segera di rujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan untuk dioperasi.
Kami tinggal di Pangkalpinang dan rujukan tingkat lanjutan yang disarankan dokter anak adalah ke Jakarta. Foto-foto di bawah ini lebih visual menjelaskan tentang perjalanan kami berikhtiar mencari kesembuhan Athalla.
Pejuang kecil kami ini sejak lahir sampai 45 hari kehidupannya selalu setia dalam inkubator picu terus berjuang untuk kesembuhannya. Betapa kami ingin menimangnya namun apalah daya kami. Ia tak bisa menormalkan suhu tubuhnya sendiri tanpa bantuan alat picu. selama 45 hari itu pula, ia telah menjalani 2 kali operasi besar di bagian perutnya.Â