Pemerintah juga harus berupaya keras untuk mengadakan produk langka yang dibutuhkan oleh masyarakat. Beberapa cara di antaranya adalah dengan meningkatkan kerjasama dengan negara lain untuk mempermudah pendapatan bahan baku melalui ekspor dan impor.Â
Selain itu, mengadakan subsidi agar masyarakat tidak terlalu terbebani dengan peningkatan harga yang terjadi atau menyiapkan sembako untuk diberikan kepada masyarakat tidak mampu. Khususnya dalam kasus ini, bisa dilakukan pembagian masker kepada masyarakat yang tidak memakainya akibat kurangnya uang.Â
Diperlukan juga penggulingan para penimbun barang. Ini bisa dengan cara menegakkan hukum dan mempromosikannya ke seluruh masyarakat agar semua mengetahui sanksi dari menimbun barang untuk dijual kembali. Lalu, pemerintah bisa memantau toko-toko online maupun offline yang menjual barang dengan harga di atas pasaran.Â
Masyarakat bisa membantu dengan cara melaporkan toko yang disangka melakukan penimbunan melalui platform yang bisa dibuat oleh pemerintah. Selain itu, diperlukan bantuan pengontrolan harga oleh pemerintah atau disebut dengan harga plafon yaitu harga tertinggi yang ditetapkan untuk suatu barang atau jasa.
Peredaran informasi yang benar dan tidak saling tumpang tindih juga penting untuk menghindari masyarakat dari kebingungan dan kecemasan. Seperti yang telah dijelaskan, kebanyakan masyarakat mulai melakukan panic buying ketika melihat berita mencemaskan yang beredar.Â
Namun, berita yang tersebar ini seringkali tidak benar sehingga hanya menimbulkan kepanikan dan merugikan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa berita yang benar dan bernada positif diperlukan agar masyarakat tidak panik dan menangani pandemi dengan tenang tetapi tetap serius.
KESIMPULAN
Kelangkaan barang sangat merugikan masyarakat terutama dalam sektor ekonomi. Daya beli masyarakat yang melemah, tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat, hingga terjadinya resesi ekonomi tidak hanya merugikan individu-individu tetapi seluruh negara.
Pandemi memang membawa peran yang hebat terhadap kelangkaan barang akibat tidak siapnya dunia dalam menghadapi bencana ini dan respons panik masyarakat terhadap keadaan yang mencemaskan.Â
Sayangnya, ketika kelangkaan barang sudah terjadi, untuk mengendalikan kembali cukup sulit. Namun, tetap ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah seperti pencarian bahan baku ke negara lain, penetapan harga plafon, razia penimbun, pengadaan subsidi, serta sosialisasi kepada masyarakat.Â
Dari sini, tampak bahwa diperlukan kerjasama yang baik dengan masyarakat dimana masyarakat diharapkan lebih tenang, tidak melakukan panic buying, tidak menimbun barang terutama dengan maksud komersial, dan menyaring berita yang diterima serta tidak menyebar berita yang tidak benar. Diharapkan dari solusi yang diberikan, pelan-pelan ekonomi Indonesia, khususnya masyarakat, bisa stabil kembali dan angka kemiskinan terus berkurang.