Mohon tunggu...
Amelia Ratih Amanda
Amelia Ratih Amanda Mohon Tunggu... Freelancer - Gadih minang-PII Wati

Ribet dan ricuh di tulisan, simpel dan kalem didunia nyata.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Wanita Karir, Interpretasi Perempuan Modern Masa Kini?

12 Agustus 2019   07:58 Diperbarui: 19 April 2021   13:15 3602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis berkunjung dengan maksud menjalin silaturrahmi bersama teman-teman dari PD PII Kota Payakumbuh. Beliau mengatakan "Ekonomi harus kita (umat Islam) pegang, karena jika ekonomi kuat, kekuasaan atau apapun itu akan mengikut." 

Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita sebagai umat islam memutarbalikkan keadaan sekarang, yang mana perekenomian lebih banyak didominasi oleh orang non-muslim. Sektor-sektor penting dan perusahaan-perusahaan besar realitanya dipimpin oleh non-muslim. 

Sungguh miris, islam yang pernah berjaya perekonomiannya pada masa khulafaurrasyiddin dahulu, sekarang lemah, lembek, dan selalu mengikuti arus ekonomi yang dipegang non-muslim seperti kerbau yang dicucuk hidungnya.

Korps PII Wati merupakan kelembagaan badan otonom dari Pelajar Islam Indonesia yang fokus terhadap pengelolaan serta pemberdayaan perempuan dan anak.   

Korps PII Wati memberikan keleluasaan terhadap kader pelajar putrinya untuk mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasikannya kedalam suatu tindakan nyata yang berbasiskan kepada nilai keislaman dan kebudayaan. 

Kader pelajar putri masa kini harus cermat dalam menghadapi tantangan zaman. Fenomena wanita karir tadi contohnya. Menjadi wanita karir bukanlah suatu pilihan yang tepat bagi seorang PII Wati yang mendambakan menjadi sosok istri dan ibu yang sesuai dengan fitrahnya.

Dewasa ini, PII Wati harus survive ditengah masyarakat. PII Wati juga harus berjiwa militan dalam menghadapi tantangan zaman serta mampu melakukan terobosan. 

Terlebih di era 4.0, selain mengimplementasikan fitrah sebagai seorang perempuan, seorang PII Wati juga harus memiliki kiprah yang nyata dan bermanfaat bagi dirinya, masyarakat dan bangsa. 

Karena seorang perempuan hebat adalah perempuan yang fleksibel terhadap tantangan zaman dan tetap berpegang teguh kepada pilar-pilar islami tanpa lupa untuk menginspirasi.

Banda Aceh, 31 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun