Mohon tunggu...
Afifatul Amelia
Afifatul Amelia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Siapapun bisa jadi Apapun 🌹

Siapapun bisa jadi Apapun

Selanjutnya

Tutup

Money

Anda Tahu, Sifat yang Berlebihan Itu Tidak Baik Loh!

15 Februari 2019   19:02 Diperbarui: 15 Februari 2019   19:04 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Maksud dari arti ayat diatas adalah manusia dianjurkan untuk memakai pakaian yang indah setiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling kabah atau ibadat-ibadat yang lainnya, dan yang dimaksud berlebih-lebihan ialah, jangan melampau batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

Perlu dipahami bahwa, konsumen muslim tidak akan melakukan permintaan terhadap barang sama banyak dengan pendapatan, sehingga pendapatan habis. Karena mereka mempunyai kebutuhan jangka pendek (dunia) dan kebutuhan jangka panjang (akhirat). Hal ini berarti bahwa, permintaan harus dihentikan setelah kebutuhan dunia terpenuhi, karena ada kebutuhan akhirat yang harus dibayarkan, yaitu zakat. 

Dalam ilmu ekonomi konvensional, konsumsi agregat terdiri dari konsumsi barang kebutuhan dasar dan konsumsi barang mewah, dan yang dapat mempengaruhi konsumsi adalah tingkat harga dan pendapatan. 

Dalam Islam tingkat harga saja tidak cukup untuk mengurangi konsumsi barang mewah, tetapi dibutuhkan faktor moral dan sosial, di antaranya adalah kewajiban membayar zakat. 

Ajaran Islam sebenarnya bertujuan untuk mengingatkan umat manusia agar membelanjkan harta sesuai kemampuannya. Pengeluaran tidak seharusnya melebihi pendapatan dan juga tidak menekan pengeluaran terlalu rendah sehingga mengarah pada kebakhilan. Manusia sebaiknya bersifat moderat dalam pengeluaran sehingga tidak mengurangi sirkulasi kekayaan dan juga tidak melemahkan kekuatan ekonomi masyarakat akibat pemborosan.

Perilaku konsumen mempelajari bagaimana manusia memi lih diantara berbagai pilihan yang dihadapinya. Sesungguhnya pembagian Allah SWT atas rezeki hamba-Nya telah ditentukan batasan, kadar dan jenisnya. Allah SWT mengetahui kemampuan seorang hamba dalam membelanjakan dan mentasarufkan rezeki yang telah diberikan tanpa adanya sikap melampaui batas dan tindak keborosan. Selain itu, perbuatan untuk memanfaatkan atau mengkonsumsi barang-barang yang baik itu sendiri dianggap sebagai suatu kebaikan, sebab kenikmatan yang diciptakan Allah SWT kepada manusia adalah ketaatan kepada-Nya.

Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, di mana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:

Dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya ia berkata, Nabi SAW bersabsa: ( makan dan minumlah, bersedekahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebihan dan tidak sombong).HR.Nasai.

Konsumsi pada dasarnya dibangun atas dua hal yaitu kebutuhan (hajat) dan kegunaan / kepuasaan (manfaat). Karena secara rasional, seseorang tidak akan pernah mengkonsumsi suatu barang manakala dia tidak membutuhkannya sekaligus mendapatkan manfaat darinya. Dalam perspektif ekonomi Islam, dua unsur ini mempunyai kaitan yang sangat erat (interdependensi) dengan konsumsi itu sendiri. Sebab ketika konsumsi dalam Islam diartikan sebagai penggunaan terhadap komoditas yang baik dan jauh dari sesuatu yang diharamkan, maka sudah barang tentu motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan aktifitas konsumsi juga harus sesuai dengan prinsip konsumsi itu sendiri. Maksudnya karakteristik dari kebutuhan dasn manfaat secara tegas juga diatur dalam ekonomi islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun