Ditambahkan, Situ Cicerem ini memiliki keunikan yaitu terdapat kayu Catang yang sudah berusia ratusan tahun, berada di dalam air talaga. Untuk melihatnya pengunjung harus menyelam ke dalam air, karena berada di dalam talaga.
Kayu ini masih konsisten kokoh sampai kini, di samping itu juga terdapat 1 meja dan 4 daerah duduk yang terbuat dari batu. Menurut cerita, meja dan kursi tersebut tempat berkumpulnya para wali untuk melakukan pertemuan.
"Banyak sekali ikan yang hidup di telaga Situ Cicerem, masyarakat sekitar tak akan memancing ika berharap menjaga ekosistem telaga mereka juga percaya akan mitos mistis yang berkembang," tambahnya.
Banyaknya mitos dan cerita mistis yang berkembang di masyarakat, tidak heran jika warga setempat juga mengaku kerap melihat sosok menyerupai Nyi Bomas Inten, wajahnya yang cantik dan rupanya yang menawan membuat warga sekitar sering mengumpamakan sebagai putri yang turun dari kayangan. "Penampakan dan kedatangan Nyi Bomas Inten, sering memperlihatkan saat malam hari," ujar Diding warga setempat. Ditempat ini juga terdapat batu petilasan yang dipercaya sebagai lokasi bertemunya para Wali Songo saat menyebarkan agama Islam di Desa Kaduela.
Menyuguhkan keindahan alam yang cantik dengan pepohonan yang rindang dan telaga yang berwarna biru jernih, tak heran banyak wisatawan yang berkunjung datang ke Telaga Biru. Tidak hanya itu saja, datangnya berbagai pengunjung ke Telaga Biru Cicerem karena objek wisata ini sangat murah dan terjangkau. Dengan dikenakan biaya tiket 10.000 juga disediakan fasilitas penunjang untuk kenyamanan para pengunjung yang datang seperti ketersediaan: Camping Area, ayunan, perahu, spot foto, mushola bersih nyaman, Beberapa bangku tempat duduk kayu untuk bersantai dan jajan di atas sambil menikmati telaga.
Bagaimana, Telaga Biru Cicerem sangat indah bukan? Jika ingin mencoba mengunjungi salah satu danau di Kuningan ini silahkan datang ke Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Akses menuju lokasi juga bagus dan jangan lupa gunakan Gmaps di smartphone kalian agar tidak tersesat di perjalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H