Mohon tunggu...
Celengan Ambu
Celengan Ambu Mohon Tunggu... Lainnya - social worker

seorang emak yang suka urban farming

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Urban Farming, Cara Healing Murah Meriah

23 Mei 2024   08:28 Diperbarui: 23 Mei 2024   14:41 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: maria-g-soemitro.com

Ingin mencoba urban farming tapi bingung memulainya?

Yuk atuh kita mulai:

1. Persiapan

Asyiknya urban farming tuh gak semua peralatan harus dibeli, bisa didapat dengan mengkreasikan barang yang ada, yaitu:

  • Pot/polybag, bisa diganti dengan kaleng bekas kue, bekas kemasan minyak goreng, bekas gallon air minum dan lainnya.
  • Media tanam. Bisa dibeli di pedagang tanaman hias. Pilih yang sudah dicampur: tanah, pupuk hewan dan sekam/serbuk gergaji. Atau bisa juga minta tanah pekarangan dari tetangga.^^
  • Sekop. Selain bisa membelinya secara online (harganya cukup murah), bisa juga menggunakan pisau bekas atau peralatan dapur lain yang sudah tidak digunakan.

2. Pelaksanaan Urban Farming

Mari kita tengok dapur, biasanya ada akar bawang daun, akar bayam/kangkung, bawang merah/bawang putih yang tumbuh tunasnya, semua bisa langsung ditanam.

bawang merah setelah seminggu ditanam (sumber: maria-g-soemitro.com)
bawang merah setelah seminggu ditanam (sumber: maria-g-soemitro.com)

Khusus untuk bawang merah/bawang putih, setelah sekitar seminggu akan muncul beberapa anakan yang bisa displit sesuai jumlah rumpun daun yang muncul, kemudian tanam kembali

Split tunas bawang merah (sumber: maria-g-soemitro.com)
Split tunas bawang merah (sumber: maria-g-soemitro.com)

tanam dan tunggu sekitar 3 bulan (sumber:maria-g-soemitro.com)
tanam dan tunggu sekitar 3 bulan (sumber:maria-g-soemitro.com)

3. Penyiraman, Penyiangan dan Panen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun