Fenomena healing saat ini sedang menjadi trending dizaman sekarang. Tak jarang kita mendengar ucapan
 "Ayok ah, kita healing!," Sambil berangkat naik kendaraan dan membawa cemilan yang ternyata untuk bertamasya atau berkuliner ria.
Memang, bagi kalangan anak muda zaman sekarang, healing cukup sering dikaitkan dengan traveling, jalan-jalan, atau melakukan hal apapun yang disenangi orang yang bersangkutan. Dan semua itu dilakukan dengan bersembunyi dibalik kata 'healing'.
Tapi, apakah healing selalu berkaitan dengan tamasya, traveling, kuliner jalan-jalan keluar kota?
Secara bahasa, healing berasal dari kata bahasa inggris yang artinya penyembuhan / pengobatan.
Hal ini tentunya berkaitan tentang penyembuhan diri, baik secara psikis, mental, perasaan, jiwa yang menyerang pada diri dan berusaha untuk menyembuhkannya.
Yang jadi pertanyaan, apakah benar sembuh dan terobati setelah melakukan 'kegiatan' yang katanya untuk healing? Atau malah balik kerumah dan rutinitas setiap hari, malah tetap saja gak eling-eling?
Aku mau kasih tiga cara, agar healing kamu gak sia-sia.
1. Mengetahui apa makna kata "healing" yang sesungguhnya.
Makna 'healing' maksudnya adalah diri kita terkoneksi dengan jiwa kita. Mengenal diri kita, menyadari dan mampu menyapa diri kita untuk lebih menerima diri sendiri. Sehingga tercapai tahap keikhlasan atas apa yang telah ditentukan oleh Tuhan, sehingga penyembuhan pada gangguan psikis, mental, jiwa dapat tercapai.
Mungkin, saat kita traveling, kuliner, shopping, dan lain-lain, diri dan jiwa kita terkoneksi dengan kegiatan tersebut, bergairah dan merasa bahagia saat melakukannya. Namun, apakah sudah melakukan tahap penerimaan?keikhlasan? kepada kegiatan dan rutinitas sehari-hari yang terkadang membuat diri ini stress dan tertekan. Sehingga nantinya, mampu menjadi pribadi yang lebih kuat untuk menjalani hari-hari?
2. Bertanya pada diri sendiri, apa dan bagaimana