Bagi peserta, terkadang alasannya juga sesimpel "internet tidak stabil" atau "hemat kuota". Jadi, kamera off tapi tetap bisa ikut webinar dan "dapat ilmu baru" deh. Kekacauan seringkali terjadi ketika di akhir atau pertengahan acara, MC bilang "ayok kita foto bersama dulu, kamera mohon dinyalakan yaa". Mana disuruh meringis terus dari page 1 sampai 20.
3. Ramah tamah daring
Ini juga cukup sering ditemui. Ketika di awal webinar, para senior ngobrol ngalor ngidul terlebih dulu sementara para junior cuma mingkem memantau. Terkadang sembari "Leave Computer Audio" karena merasa saking nggak pentingnya.
Nggak masalah sih. Cuma beberapa kali, ajang ramah tamah ini nggak kelar-kelar, terus tanpa sadar memotong waktu substansi yang harusnya sudah mulai materi. Alhasil waktu webinar nggak efektif dan bisa jadi molor.
4. Sambutan tiada akhir
Cukup membagongkan ketika lihat poster webinar acara mulai pukul 10-12 dan sejamnya udah kepake' untuk sambutan mulai dari ketua panitia, kepala ini, kepala ina, kepala itu, kabag, kasubag, ketua RT, ketua angkatan, dan masih banyak lagi. Belum lagi kalau panitia ternyata nyiapin pembukaan dengan tari-tarian, potong tumpeng, tabuh gendang, atau drama 3 babak. Lah, katanya daring boss?
Alhasil acara intinya cuma seuprit, bahkan narasumber baru ngomong sepertiga materi udah dipotong sama moderator "waktunya 3 menit lagi ya pak/bu".
5. Pemburu link absen dan sertifikat
Biasanya ini diawali ketika peserta join webinar dan tanpa ba bi bu langsung chat "minta link absen", "link absensinya mohon dishare lagi ya", dan sejenisnya. Kemudian diakhiri dengan chat "sertifikatnya tolong dikirim e-mail ya" atau "sertifikatnya kok belum dikirim ya?". Gemes nggak?
Kearifan lokal ini setipe dengan peserta yang biasanya ketika narasumber baru ngomong semenit kemudian ngechat "link materinya mohon dishare". Aseli menggemaskan sekali, Bun...
6. Inisiatif dan progresif