Mohon tunggu...
Muhammad Bahrudin
Muhammad Bahrudin Mohon Tunggu... Pustakawan - Data Librarian

Seorang pustakawan, penikmat kopi, dan pejalan yang tertarik dengan oprekan data dan statistik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kini Perpustakaan Bisa Mengukur Dampaknya bagi Masyarakat Menggunakan SNI ISO 16439:2014

2 Juli 2021   17:06 Diperbarui: 6 Juli 2021   16:31 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Muhammad Bahrudin*

Sebelumnya, Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Komite Teknis 01-01, Perpustakaan dan kepustakaan telah mengadopsi ISO 11620:2014 dan ISO 2789:2013 menjadi SNI ISO 11620:2014 dan SNI ISO 2789:2013, pada tahun 2020. Kemudian pada awal 2021 ini, BSN kembali menetapkan SNI di bidang perpustakaan. Tak lain ialah SNI ISO 16439:2014, Informasi dan dokumentasi - Metode dan prosedur untuk menilai dampak perpustakaan. Sesuai judulnya, standar ini ditujukan sebagai pedoman dalam penilaian dampak perpustakaan, baik dampak pada individu, sosial, dan juga ekonomi.

Sejauh ini, perpustakaan telah berupaya mengukur kinerjanya melalui sumber daya yang tersedia di dalam layanan. Kemudian dari berbagai evaluasi, perpustakaan juga tidak sekedar mengukur efektivitas layanannya tetapi juga meluas ke arah pengukuran kepuasan pengguna. Aktivitas pengukuran kinerja yang menghasilkan hasil analisis data dan statistik tersebut selama ini dirasa cukup sebagai bahan laporan penyelenggaraan manajemen perpustakaan.

Namun demikian, data dan statistik yang tersedia selama ini masih belum dapat menjawab ketika muncul pertanyaan mendasar seperti “apa dampak perpustakaan bagi individu atau komunitas?”. Semestinya, hari ini baik itu pustakawan maupun akademisi di bidang perpustakaan dan informasi, utamanya di Indonesia, mulai mengembangkan cara-cara atau metode-metode yang dapat digunakan untuk mengukur dampak dari layanan perpustakaan.

Menurut Luki Wijayanti (2019), penilaian perpustakaan masih berorientasi pada diri sendiri (inward looking) di mana penilaian berdasar pada asupan (input), misal jumlah dana, jumlah staf, jumlah bahan perpustakaan, luas perpustakaan, jumlah danjenis fasilitas yang disediakan atau luaran (output) seperti jumlah pinjaman, jumlah kunjungan, unduhan, dan transaksi rujukan.

Sementara itu, jika ingin tetap memiliki eksistensi dan relevan dengan konteks zaman dan masyarakat, perpustakaan tentu perlu melihat keluar. Melihat bagaimana ia dapat berdampak bagi penggunanya, baik individu maupun komunitasnya.

Dampak Perpustakaan dan ISO 16439

Dampak perpustakaan, sifatnya tidak berwujud (intangible), tidak dapat diketahui secara langsung, sehingga perlu menggunakan metode yang tepat untuk melakukan penilaian atau pengukuran. Proses ini lebih kompleks daripada sekedar menghitung input dan output, serta membutuhkan waktu dan upaya yang lebih besar. Namun demikian, karena semakin besarnya tuntutan para pihak yang membutuhkan transparansi dan laporan yang lebih riil mengenai dampak perpustakaan, upaya ini tetap perlu dilakukan.

ISO 16439 mendefinisikan dampak perpustakaan sebagai pengaruh perpustakaan dan layanannya terhadap individu dan/atau komunitas. Lebih lanjut dalam ISO 16439 menyebutkan bahwa outcome (hasil) tidak sama dengan impact (dampak), tetapi lebih sebagai efek dari output yang terkait dengan tujuan dan sasaran perencanaan perpustakaan.

ISO 16439 merupakan metode penilaian dampak perpustakaan yang direkomendasikan dan komprehensif. Standar ini dikembangkan oleh badan standar internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss. ISO 16439 dirumuskan oleh ISO/TC 46/SC 8, Quality – Statistics and performance evaluation terutama melalui Working Group 10, Methods and procedures for assessing the impact of libraries, yang melibatkan 17 ahli dari 13 negara.

Standar ini telah diinisiasi sejak tahun 2010 dan setelah melalui proses panjang yang akhirnya ditetapkan menjadi standar pada tahun 2014. ISO 16439 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dunia perpustakaan terkait metode yang efektif untuk menilai dampak perpustakaan. Saat ini, ISO 16439:2014 merupakan versi termutakhir standar penilaian dampak perpustakaan. Berdasarkan informasi di website https://www.iso.org/ standar ini telah dikaji ulang (review) dan dikonfirmasi pemberlakuannya pada Oktober 2019.

ISO 16439 memberikan standardisasi istilah dan definisi untuk penilaian dampak perpustakaan. Di dalamnya, banyak muncul terminologi yang terkait bagaimana perpustakaan menilai dampak bagi penggunanya. Selain penilaian dampak, dokumen ini juga menyediakan pedoman bagi perpustakaan untuk menentukan nilai (value) manfaat perpustakaan. Dengan proses panjang dalam pengembangannya, standar ini telah menyelaraskan berbagai metode penilaian dampak yang telah teruji dan terbukti memberikan hasil yang bermakna.

Secara struktur, ISO 16439 terdiri atas 10 (sepuluh) klausul mulai dari ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, definisi dan dampak perpustakaan, dan 5 (lima) klausul yang secara rinci menyajikan metode untuk menilai dampak perpustakaan serta 1 (satu) klausul untuk menilai nilai manfaat ekonomi perpustakaan. Standar ini juga dilengkapi 3 (tiga) annex atau lampiran yaitu; contoh survei, memilih metode, dan penilaian dampak perpustakaan dalam penilaian institusi dan organisasi yang lebih luas.

Terkait ruang lingkup ISO 16439, standar ini mendefinisikan berbagai istilah penilaian dampak perpustakaan dan menentukan metodenya dengan tujuan, diantaranya;

  • perencanaan strategis perpustakaan;
  • perbandingan dampak perpustakaan dari waktu ke waktu;
  • mempromosikan peran dan nilai perpustakaaan untuk aktivitas pembelajaran, pendidikan, budaya, dan sosial ekonomi; dan
  • mendukung pengambilan keputusan dan sasaran strategis perpustakaan

Kemudian dalam ISO 16439 juga dijelaskan bahwa dampak perpustakaan dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya;

  • langsung (immediate), seperti menemukan informasi berguna atau jangka panjang (long-term), seperti peningkatan literasi informasi;
  • jangkauan luas (far-reaching), seperti mengubah kehidupan masyarakat atau terbatas (limited), seperti mengubah kemampuan seseorang dalam mencari informasi;
  • disengaja (intended), seperti sesuai dengan misi dan tujuan perpustakaan atau tidak disengaja (unintended) yang dapat meningkatkan sikap positif terhadap perpustakaan, seperti pengunjung yang kemungkinan mengalami kontak sosial di perpustakaan;
  • manfaat aktual bagi pengguna, seperti pemanfaatan perpustakaan untuk isu literasi anak-anak; dan manfaat potensial bagi pengguna, seperti pelestarian warisan budaya oleh perpustakaan untuk generasi mendatang.

Menjadi SNI ISO 16439:2014

Melalui mekanisme pengembangan SNI (Standar Nasional Indonesia) di bidang perpustakaan dan kepustakaan, Komite Teknis 01-01 mengadopsi ISO 16439:2014 secara identik dengan metode terjemahan dwi-bahasa (bilingual) sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat Indonesia. SNI ISO 16439:2014 ditetapkan oleh BSN melalui Surat Keputusan Kepala BSN Nomor 15/KEP/BSN/1/2020 tertanggal 28 Januari 2021. 

Dengan diadopsinya standar penilaian dampak ini, besar harapan bahwa masyarakat perpustakaan dan kepustakawanan di Indonesia bisa lebih masif dalam memberikan layanan yang memiliki dampak positif baik bagi individu, sosial, maupun ekonomi sehingga ke depan institusi perpustakaan dapat lebih akuntabel dalam kinerjanya. Tentunya dengan berbagai dukungan lain, seperti pustakawan dan SDM lainnya yang berkualitas karena standar ini juga menjadi komponen dalam SKKNI Bidang Perpustakaan.

---

Dapatkan dokumen SNI ISO 16439:2014 melalui laman http://pesta.bsn.go.id

*Penulis adalah Pustakawan di Badan Standardisasi Nasional

Referensi

Badan Standardisasi Nasional. (2021). SNI ISO 16439:2014, Informasi dan dokumentasi - Metode dan prosedur untuk menilai dampak perpustakaan. Jakarta: BSN

Bahrudin, M. (2020). Menilai Dampak Perpustakaan Menggunakan ISO 16439:2014 (Tinjauan Umum) (Powerpoint). Researchgate

Bahrudin, M. (2020). Segera menjadi SNI! ISO 16439:2014 tentang Penilaian Dampak Perpustakaan. Artikel Pustakawan. 

Bahrudin, M. (n.d.). Menilai Dampak Perpustakaan Menggunakan ISO 16439:2014 (Tinjauan Umum) (Pre-print). Artikel belum dipublikasi.

International Organization for Standardization. (2014). ISO 16439:2014, Information and documentation - Methods and procedures for assessing the impact of libraries. Geneva: ISO.

Wijayanti, L. (2019). ISO 16439:2014 sebagai alat manajemen untuk meningkatkan peran perpustakaan dalam mengembangkan kapasitas pemustaka. SidePlayer

---

Artikel ini pertama kali tayang di Artikel Pustakawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun