"Iya tidak apa-apa. Ini payung pinjaman soalnya."
"Sekali lagi saya minta maaf."
"Forget it."
Kupandang ia sampai berlalu. Kemudian kuedarkan pandangan. Mataku terpaku pada sosok itu. Sosok yang membuatku malu. Payung pinjaman. Sama seperti gadis tadi. Bedanya saya lupa, dan dia ingat dengan barang pinjaman. Tapi untunglah dia ingat.
Kubayangkan jika diantara kami lupa semua. Mungkin kami akan membawa payung yang salah. Meski malu, tapi ambil positifnya saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!