"Silakan."
"Terima kasih."
Setelah kulipat baju dan celana (tidak sempat disetrika sekalian), saya langsung mengambil langkah 500. Takut dia berubah pikiran.
Setelah agak jauh, saya kurangi kecepatan. Sampai akhirnya berhenti di depan sebuah minimarket. Masuk ke dalam. Membeli yang diperlukan, dan kemudian keluar.
Tanpa tengok kanan kiri (bukan lagi sholat atau mau menyeberang jalan sih), saya langsung mengambil payung. Baru beberapa langkah, saya mendengar suara merdu. Suara wanita.
"Mas, payungnya mas.!"
Kubalikkan badan. Ternyata 2 orang gadis cantik. Pantas suaranya merdu. Setelah mengumpulkan kelereng (eh, keberanian), akhirnya terucap juga kata-kata dari pita suara ini.
"Mba memanggil saya (padahal keliatannya seumuran deh).?
"Iya. Mau mengambil payung. Payung yang dipegang mas itu punya saya."
"What.?" Batinku
"Kok diem, mas.? Sini payungnya, mas. Saya sudah ditunggu."
"
"Eh, iya. Silakan. Saya lupa (kejangkitan alzheimer). Maaf."