Makassar. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (DisBudPar) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) melalui bidang Sejarah dan Cagar Budaya menggelar pertemuan bertajuk "Internalisasi Pemahaman Sejarah Bagi Generasi Muda". Berlangsung selama sehari, Selasa (25/08/20) di D'Maleo Hotel di Jalan Pelita Raya Nomor A5, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Kegiatan itu dihadiri ratusan peserta, di antaranya siswa SMA dan MA serta mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Makassar. Dan dibuka secara resmi Denny Irawan Saardi selaku KadisBudPar SulSel.
Dikatakan Denny bahwa perubahan drastis terjadi terhadap fenomena kehidupan saat ini. Kecenderungannya, tatanan kehidupan tidak mengalami kontinuitas hingga meninggalkan nilai budaya masa lalu.
"Ini merupakan dampak dari globalisasi yang begitu pesat. Bahkan telah mempengaruhi karakter dan sikap generasi saat ini, termasuk generasi muda", jelas Denny.
Karenanya, mantan Kepala Bapenda Provinsi SulSel itu berharap agar tidak mengabaikan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Sebut saja kata dia, "Sipakatau, Sioakalebbi, Sikatutui, Siri' na pacce" yang menjadi pegangan orang Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja pada khususnya.
Sifat dan sikap yang oleh Denny patut direfleksikan dan diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Demikian halnya jika dikaitkan dengan pandemi COVID-19 yang hingga kini masih melanda SulSel dan Indonesia, patut mengedepankan perilaku hidup bersih dan sehat yang telah ditanamkan orang tua sejak dulu.
"Anak-anakku yang hadir hari ini, Saya harapkan menjadi teladan bagi yang lain. Bagaimana menjalani dan melalui pandemi dengan tetap menjaga identitas dan jati diri sebagai orang Sulawesi Selatan", imbuhnya.
Kegiatan yang mengusung tema "Melalui Sejarah Kita Temukan Nilai-nilai Luhur Budaya Demi Pembentukan Karakter Generadi Muda" itu turut dihadiri para Kepala Bidang di lingkungan DisBudPar SulSel. Narasumber diamanahkan kepada A Ima Kesuma dari Universitas Negeri Makassar, Ansar Arifin Sallatang dari Universitas Hasanuddin Makassar.
Eliza Meiyani dari Universitas Muhamamdiyah Makassar dan Supriadi Mappangara dari Universitas Hasanuddin Makassar. Sementara Irwan dari Universitas Negeri Makassar bertindak sebagai Moderator. (AMBAE)
salam #AMBAE