Mohon tunggu...
Amat Setiawan
Amat Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah mahasiswa program studi jurnalistik, fakultas dakwah dan ilmu komunikasi, universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Ruang Lingkup Dakwah

13 Juni 2024   22:10 Diperbarui: 13 Juni 2024   22:38 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menelusuri Ruang Lingkup Dakwah

Oleh: Syamsul yakin dan Amat Setiawan 

Dosen dan mahasiswa universitas Islam Negeri 

Syarif Hidayatullah Jakarta 

Yang dimaksud dengan Ruang lingkup adalah cakupan materi yang dibahas atau diteliti, seperti fokus, lokus dan lain sebagainya. Ruang lingkup dakwah dengan demikian adalah cakupan materi pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang meliputi, definisi, bentuk-bentuk dakwah,  unsur-unsur dakwah seperti dai, madhu, maddah (materi dakwa), dan media dakwah. Ruang lingkup dakwah mencakup sasaran dakwah, faktor-faktor keberhasilan dakwah, dan  hubungan dakwah dengan ilmu yang lain.

Secara bahasa, dakwah adalah sebuah kata dalam bahasa Arab dalam bentuk masdar. Dalam bahasa Indonesia kata tersebut berarti memanggil dan  menyeru. Dengan demikian, bisa dipahami bahwa kegiatan dakwah melibatkan manusia, baik yang berdakwah (da'i) maupun yang didakwahi (mad'u). Jadi, secara implementatif, dakwah merupakan kerja dan karya besar manusia.

Secara ontologis, makna tertinggi dakwah adalah suatu bentuk komunikasi yang distingtif (khas) di mana seorang mubaligh (komunikator) menyampaikan pesan-pesan yang bersumber atau sesuai dengan ajaran al-Qur'an dan al-Sunah. Tujuannya adalah agar orang lain (mad'u) atau komunikan dapat berbuat amal saleh sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan tersebut

Secara epistemologis, dalil tentang dakwah dapat ditemui dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Artinya, sumber pengetahuan yang dapat dirujuk untuk melaksanakan dakwah dapat menggunakan metode bayani. Metode bayani menjelaskan persoalan dakwah dari ayat-ayat al-Qur'an yang diperjelas oleh ayat lain, atau ayat al-Qur'an yang diperjelas oleh hadits Nabi, atau hadits Nabi yang diperjelas oleh hadits yang lainnya.

Secara aksiologis, terdapat banyak manfaat dakwah. Kalau diperhatikan dari ayat dan hadits tentang dakwah manfaat dakwah terbagi tiga. Pertama, manfaat bagi da'i, berupa gugurnya kewajiban berdakwah dan mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat.

Jadi Ruang lingkup dakwah juga  mencakup bentuk-bentuk dakwah.
Ada tiga bentuk dakwah. Pertama,  dakwah bil lisan. Artinya dengan lisan. Dakwah ini bersifat verbal. Isinya tentang tiga pokok ajaran Islam, yakni akidah, ibadah, dan akhlak. Kedua, dakwah bilhal. Dakwah ini menekankan pada aksi. Seperti bidang, sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain.

Kesenjangan dakwah billisan, dahkwah bilhal ini lebih memiliki efek dakwah. Karena bisa dirasakan langsung oleh mad'u. Metode dakwah bilhal bukan bilhikmah, ceramah, atau diskusi, tapi dengan aksi nyata di lapangan. Ketiga, dakwah bilqalam. Maksudnya berdakwah dengan tulisan atau menulis untuk berdakwah. Inilah yang sering disebut dakwah literasi dan literasi dakwah.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup unsur-unsur dakwah. Ada enam unsur dakwah. Keenam unsur ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu sama lain. Unsur pertama adalah dai. Dai dituntut pandai secara intelektual dan spiritual. Tidak hanya pandai bicara tapi harus jadi role model di hadapan mad'u. Dai berbeda dengan orator dan motivator. Dai membawa misi suci mengajak manusia berbuat baik dan menjaga diri dari dosa.

Yang kedua adalah mad'u atau objek dakwah. Mad'u disebut juga mitra dakwah. Maksudnya mitra dakwah   bagi dai. Secara sosial, mad'u ada yang berasal dari kalangan kelas atas, menengah, dan bawah. Unsur ketiga adalah materi dakwah atau sering disebut maddah. Materi dakwah secara umum terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak. Ketiganya digali dari al-Qur'an dan hadits Nabi, termasuk karya para ulama baik klasik, pertengahan, maupun kontemporer.

Yang keempat adalah media dakwah. Media terus berkembang mengikuti berkembangnya zaman. Dulu ada media dakwah tradisional, disusul media  lama, hari ini ada media baru.

Yang kelima adalah metode dakwah. Metode  dakwah muncul untuk memilih jalan atau cara yang ditempuh agar  tujuan dakwah sampai kepada mad'u yang beragam. Metode dakwah yang terkenal ada tiga, yakni bilhikmah, ceramah, dan diskusi. Unsur keenam adalah efek atau pengaruh dakwah. Secara mudah, efek dakwah adalah hasil yang telah dicapai dengan dakwah yang telah disampaikan dengan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu.

Selain itu ruang lingkup dakwah juga mencakup pendekatan, strategu, metode, dan teknik Dakwah. Pendekatan dakwah adalah cara memandang permasalahan sakwah misalnya, sosial, budaya, agama

Langkah-langkah dakwah terkait perencanaan dakwah yang didesain, misalnya personal, rasional, spiritual. Sementara metode dakwah merupakan pemilihan cara dakwah  yang tepat: an-Nahl 125: bilhikmah dan mauidzatul hasanah Paling akhir adalah teknik dakwah, yakni praktik menggunakan metode dakwah  dari A sampai Z.

Tujuan dakwah adalah umat manusia. Nabi Adam sebagai manusia pertama adalah seorang muslim. Bahkan semua nabi seagama. Nabi bersabda, "Para nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yakni agama Islam, dan ibu-ibu (syariat-syariat) mereka berbeda-beda" (HR. Bukhari dan Muslim). Syariat mereka berbeda, namun agama para nabi sama.

Hal-hal keberhasilan dakwah meliputi banyak segi. Misalnya pemanfaatan teknologi dan keakuratan memilih pendekatan, strategi dan metode dakwah. Namun, dalam konteks praksis, yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan bahasa retorika dakwah. Untuk itu, dalam mengembangkan retorika dakwah verbal, baik lisan dan tulisan,.minimal harus diperhatikan tiga hal, yakni menggunakan bahasa baku, berbasis data, dan berbasis riset.

Selain itu Ruang lingkup dakwah juga mencakup hubungan dakwah dengan ilmu-ilmu lain yang serumpun. Seperti sosiologi, antropologi, psikologi, politik, dan tentu saja ilmu retorika.Yang dimaksud dengan Ruang lingkup adalah cakupan materi yang dibahas atau diteliti, seperti fokus, lokus dan lain sebagainya. Ruang lingkup dakwah dengan demikian adalah cakupan materi pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang meliputi, definisi, bentuk-bentuk dakwah,  unsur-unsur dakwah seperti dai, madhu, maddah (materi dakwa), dan media dakwah. Ruang lingkup dakwah mencakup sasaran dakwah, faktor-faktor keberhasilan dakwah, dan  hubungan dakwah dengan ilmu yang lain.

Secara bahasa, dakwah adalah sebuah kata dalam bahasa Arab dalam bentuk masdar. Dalam bahasa Indonesia kata tersebut berarti memanggil dan  menyeru. Dengan demikian, bisa dipahami bahwa kegiatan dakwah melibatkan manusia, baik yang berdakwah (da'i) maupun yang didakwahi (mad'u). Jadi, secara implementatif, dakwah merupakan kerja dan karya besar manusia.

Secara ontologis, makna tertinggi dakwah adalah suatu bentuk komunikasi yang distingtif (khas) di mana seorang mubaligh (komunikator) menyampaikan pesan-pesan yang bersumber atau sesuai dengan ajaran al-Qur'an dan al-Sunah. Tujuannya adalah agar orang lain (mad'u) atau komunikan dapat berbuat amal saleh sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan tersebut

Secara epistemologis, dalil tentang dakwah dapat ditemui dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Artinya, sumber pengetahuan yang dapat dirujuk untuk melaksanakan dakwah dapat menggunakan metode bayani. Metode bayani menjelaskan persoalan dakwah dari ayat-ayat al-Qur'an yang diperjelas oleh ayat lain, atau ayat al-Qur'an yang diperjelas oleh hadits Nabi, atau hadits Nabi yang diperjelas oleh hadits yang lainnya.

Secara aksiologis, terdapat banyak manfaat dakwah. Kalau diperhatikan dari ayat dan hadits tentang dakwah manfaat dakwah terbagi tiga. Pertama, manfaat bagi da'i, berupa gugurnya kewajiban berdakwah dan mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat.

Jadi Ruang lingkup dakwah juga  mencakup bentuk-bentuk dakwah.Ada tiga bentuk dakwah. Pertama,  dakwah bil lisan. Artinya dengan lisan. Dakwah ini bersifat verbal. Isinya tentang tiga pokok ajaran Islam, yakni akidah, ibadah, dan akhlak. Kedua, dakwah bilhal. Dakwah ini menekankan pada aksi. Seperti bidang, sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain.

Kesenjangan dakwah billisan, dahkwah bilhal ini lebih memiliki efek dakwah. Karena bisa dirasakan langsung oleh mad'u. Metode dakwah bilhal bukan bilhikmah, ceramah, atau diskusi, tapi dengan aksi nyata di lapangan. Ketiga, dakwah bilqalam. Maksudnya berdakwah dengan tulisan atau menulis untuk berdakwah. Inilah yang sering disebut dakwah literasi dan literasi dakwah.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup unsur-unsur dakwah. Ada enam unsur dakwah. Keenam unsur ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu sama lain. 

Unsur pertama adalah dai. Dai dituntut pandai secara intelektual dan spiritual. Tidak hanya pandai bicara tapi harus jadi role model di hadapan mad'u. Dai berbeda dengan orator dan motivator. Dai membawa misi suci mengajak manusia berbuat baik dan menjaga diri dari dosa.

Yang kedua adalah mad'u atau objek dakwah. Mad'u disebut juga mitra dakwah. Maksudnya mitra dakwah   bagi dai. Secara sosial, mad'u ada yang berasal dari kalangan kelas atas, menengah, dan bawah. 

Yang ketiga adalah materi dakwah atau sering disebut maddah. Materi dakwah secara umum terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak. Ketiganya digali dari al-Qur'an dan hadits Nabi, termasuk karya para ulama baik klasik, pertengahan, maupun kontemporer.

Yang keempat adalah media dakwah. Media terus berkembang mengikuti berkembangnya zaman. Dulu ada media dakwah tradisional, disusul media  lama, hari ini ada media baru. 

Yang kelima adalah metode dakwah. Metode  dakwah muncul untuk memilih jalan atau cara yang ditempuh agar  tujuan dakwah sampai kepada mad'u yang beragam. Metode dakwah yang terkenal ada tiga, yakni bilhikmah, ceramah, dan diskusi. Unsur keenam adalah efek atau pengaruh dakwah. Secara mudah, efek dakwah adalah hasil yang telah dicapai dengan dakwah yang telah disampaikan dengan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu.

Selain itu ruang lingkup dakwah juga mencakup pendekatan, strategu, metode, dan teknik Dakwah. Pendekatan dakwah adalah cara memandang permasalahan sakwah misalnya, sosial, budaya, agama

Langkah-langkah dakwah terkait perencanaan dakwah yang didesain, misalnya personal, rasional, spiritual. Sementara metode dakwah merupakan pemilihan cara dakwah  yang tepat: an-Nahl 125: bilhikmah dan mauidzatul hasanah Paling akhir adalah teknik dakwah, yakni praktik menggunakan metode dakwah  dari A sampai Z.

Tujuan dakwah adalah umat manusia. Nabi Adam sebagai manusia pertama adalah seorang muslim. Bahkan semua nabi seagama. Nabi bersabda, "Para nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yakni agama Islam, dan ibu-ibu (syariat-syariat) mereka berbeda-beda" (HR. Bukhari dan Muslim). Syariat mereka berbeda, namun agama para nabi sama.

Hal-hal keberhasilan dakwah meliputi banyak segi. Misalnya pemanfaatan teknologi dan keakuratan memilih pendekatan, strategi dan metode dakwah. Namun, dalam konteks praksis, yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan bahasa retorika dakwah. Untuk itu, dalam mengembangkan retorika dakwah verbal, baik lisan dan tulisan,.minimal harus diperhatikan tiga hal, yakni menggunakan bahasa baku, berbasis data, dan berbasis riset.

Selain itu Ruang lingkup dakwah juga mencakup hubungan dakwah dengan ilmu-ilmu lain yang serumpun. Seperti sosiologi, antropologi, psikologi, politik, dan tentu saja ilmu retorika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun