Bapak plokamator Indonesia, Ir. Soekarno pernah mengatakan dalam pidatonya, "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia". Ungkapan tersebut tentunya mengandung makna yang besar betapa pentingnya generasi pemuda bagi bangsa Indonesia. Bahkan ada sebuah kalimat yang menyatakan untuk melihat maju atau tidaknya suatu negara di masa yang akan datang, lihatlah sepert apa tindak tanduk pemudanya.Â
Untuk membentuk pemuda sebagai generasi lanjut yang berkualitas, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 356/KEP/D/KR/2017 tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 253/KEP.D/KR/2017 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 dan Nomor 355/KEP/D/KR/2017 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 secara Mandiri. Melalui peraturan tersebut, kurikulum di Indonesia yang sebelumnya mengacu pada kurikulum 2006 diganti kurikulum terbaru yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2013.Â
Alasan digantinya kurikulum tersebut adalah perlunya menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik. Diharapkan melalui kurikulum tersebut dapat mencetak generasi yang tidak hanya mengedepankan nilai kognitif saja, namun juga menjunjung tinggi nilai-nilai karakter. Pada tahun 2011, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia mengeluarkan delapan belas nilai karakter yang harus dimiliki oleh pelajar. Â Nilai tersebut yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat / komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Melalui implementasi pendidikan karakter tersebut, kita semua berharap agar kasus-kasus kenakalan remaja bisa diminimalisasi. Orangtua, guru, dan siswa harus berkerjasama dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter rersebut agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan yang ditanami nilai karakter akan mencetak para pengganti yang berkualitas untuk menjalankan roda kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.Â
Kita tidak pernah tau, suatu saat nanti diantara kita akan lahir seorang politisi yang anti korupsi, gubernur yang benar-benar bisa mengatur, guru yang bisa digugudan ditiru,ataupun Pejabat yang merakyat. Ya, dengan pendidikan kita bisa menguatkan kembali nilai-nilai moral dalam kebudayaan Indonesia. Pendidikan tidak hanya soal sains ataupun matematika, tapi didalamnya terkandung nilai-nilai moral luhur yang wajib dilaksanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H