Dengan pemakaian panel surya telah mampu menghemat penggunaan listrik sebesar kurang lebih 30%. Begitupun di peternakan sapi dan pabrik pakan sapi Cianjur juga sudah dipasangi panel surya di atapnya untuk mendapatkan energi matahari pengganti listrik dalam proses memproduksi pakan sapi.Â
Begitupun pada unit penyembelihan sapi (abattoir) yang beroperasi di Citampele Cianjur mulai bulan Februari 2021 telah dipasangi panel surya untuk menyuplai sebagian energi penggerak alat pemotongan daging dan mesin produksi penghasil makanan beku seperti sosis dan naget telah dijalankan menggunakan energi matahari.Â
Ke depan pabrik penggilingan dan pemrosesan beras di wilayah Tegal juga akan menggunakan panel suplay untuk menyuplai sebagian energi dari matahari.Â
Selain untuk efisiensi juga menjadi komitmen kami untuk mengurangi penggunaan energi listrik yang diproduksi melalui pemanfaatan batu bara sebagai dukungan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mengurangi efek rumah kaca yang telah mengacaukan iklim dunia. Korporasi kami telah menargetkan pemasangan panel surya untuk menghasilkan 158MWp pada tahun 2026.
Selain energi matahari, perusahaan kami juga sedang dalam pengembangan produksi energi terbarukan dengan memanfaatkan kotoran ayam yang akan diproses sebagai energi dan kotoran sapi yang juga akan diproses menjadi sumber energi bio gas dan limbahnya dijadikan pupuk organik yang akan digunakan untuk menyuburkan jagung dan rumput gajah serta tanaman hijauan lainnya yang menjadi bahan baku pakan sapi dan ayam.Â
Kita tahu bahwa industry peternakan sapi menyumbangkan cukup banyak gas metana yang menyumbang peningkatan suhu bumi, sebagai bentuk kepedulian kami pada keberlangsungan lingkungan juga menjadi penerapan prinsip zero waste ayang sedang kami bangun.
Para investor dari negara maju telah menyatakan tertarik untuk mendanai berbagai proyek pengembangan di industri poultry dan livestock yang digeluti oleh korporasi karena melihat besarnya komitmen kami untuk segera menerapkan prinsip zero waste dan meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan berdasar prinsip ekonomi hijau.Â
Di kantor pun kami selalu diingatkan untuk hemat dalam ppenggunaan listrik dengan mematikan alat-alat listrik yang tak diperlukan selama jam operasional karena berpotensi menciptakan vampire energi. Vampire energi adalah istilah terhadap konsumsi energi yang tak dikendalikan dari hal-hal yang dianggap remeh namun bisa memakan energi besat di kantor.Â
Hal ini bisa dicegah dengan hal-hal seperti menggunakan tangga dibanding lift, mematikan lampu dan AC setelah jam operasional kantor berakhir, mencabut kabel charger saat tak digunakan, mematikan monitor computer jika tak terpakai, memilih menggunakan jendela disbanding AC dsb. Kesadaran karyawan terus dipupuk untuk peduli terhadap hemat energi di lingkungan kantor dan site produksi.
Sementara untuk konsumsi rumah tangga, alangkah baiknya jika pemerintah mempermudah impor panel surya dengan pengurangan pajak agar harga jualnya terjangkau oleh rakyat. Karena penulis yakin banyak warganegara yang peduli pada kelestarian lingkungan dan ingin turut serta menggunakan energi terbarukan sebagai komitmennya turut aktif menjaga bumi dari ancaman pemanasan global.Â
Jika harga panel surya terjangkau, mudah diterapkan di pemukiman, mudah dikonversi menjadi energi listrik maka penulis yakin dalam beberapa tahun ke depan kita bisa menyaksikan banyak rumah memanfaatkan energi matahari sebagai sumber listriknya.