Menang....ketika pertama kali ikut lomba itu rasa senengnya seeeelangit. Dan jadi makin pede untuk ikut kompetisi menulis lainnya. Juga mulai berani untuk sok akrab dengan peserta Kompasiana lainnya hingga akhirnya kenal Riap Windhu, Arum Sukapto, Siti Nurjanah, Anna R. Nawaning, Dina Mardiana, terus ikut gerebeg Bos Madyang Rahab Ganendra, Tamita Wibisono, Mbak Muthiah Al Hasani dan banyaaaaak lagi.Â
Lalu dari pertemanan itu berkembang ke kegiatan lainnya yang membuat koneksi meluas. Dan banyak hal tak cuma materi yang kami dapatkan. Koneksi, pengetahuan, pengalaman-pengalaman berharga, referensi kuliner yang beragam dan ketemu tokoh-tokoh penting di Indonesia yang  akan susah ditemui jika kamu bukan blogger Kompasiana.
Aku segera membuat keputusan naik kereta ke Surabaya, tujuan Gubeng. Sampai sana jam 2 pagi tak punya tempat untuk menginap karena memang tak punya saudara dan saat itu hehe,..keuangan sedang menipis. Mau ke terminal rawan. Jadi aku duduk saja di depan stasiun sampai Subuh. Lalu dari berita di kompas.com ada update informasi jika penerbangan ke Denpasar sudah dibuka. Langsung beli tiket jam 4 pagi itu secara online dan Alhamdulillah akhirnya bisa ke Bali!
Selesai salat segera menyewa ojek menuju Bandara Juanda, pesawat landing pukul 6. Saya datang tepat waktu dan dapat ojek yang baik banget. Saat itu belum ada ojek online. Alhamdulillah bertemu orang yang terpercaya. Jadi hikmah saya tak dapat kereta lebih awal malah membuat saya bisa terbang.
 Tuhan memang pembuat rencana yang indah. Dari ajang Bali yang penuh drama itulah jadi kenal dekat Widha Karina dan Mbak Kiki, Bangkit Mahendra, juga Yozh Aditya, MC kita yang selalu bikin rame suasana. Dari momen itu aku mulai mempercayai,..jika kita memimpikan sesuatu dan berusaha bersungguh-sungguh Tuhan pasti akan berikan jalan. Sebuah pelajaran hidup yang tak bisa kubeli dengan uang berapapun karenanya hingga kini aku menyakini hal itu.
Tinggal lumayan lama di Amerika membuatku makin menyakini, jika kita menginginkan sesuatu akan selalu ada jalan untuk meraihnya. Seperti yang dikatakan Paulo Coelho, "Bermimpilah maka semesta akan berkonspirasi untuk mewujudkannya." Â Maka aku memberanikan diri mewujudkan impian masa kecilku untuk jalan-jalan ke Eropa. Dan ada pihak yang bersedia menanggung sebagian biaya perjalanan ke sana dengan syarat aku harus menuliskan pengalamanku selama keliling Eropa dalam bentuk buku.Â
Keliling Eropa seorang diri itu adalah salah satu hadiah ulang tahun terindah bagiku namun juga memberiku kesadaran baru,...bahwa aku perempuan perkasa, pejuang tangguh, pemberani. Dan itu meningkatkan rasa percaya diriku. Perjalanan itu menambah referensi kesadaran sebagai mahluk kosmos, yang harus berbagi, bekerjasama dan penuh keyakinan untuk menjadi diri sendiri. Perjalanan itu juga membuat referensi pekerjaanku semakin panjang. Kuberanikan diri keluar dari pekerjaan lama, dan mencoba dunia baru yang kini kugeluti.Â
Dengan banyaknya hal baik yang kudapat selama menjadi Kompasianer, membuatku mendorong anak-anakku, as  next generation  untuk  menjadi Kompasianer. Untuk menumbuhkan generasi baru Kompasiana yang punya jiwa petualang, menjelajah berbagai wilayah, cerdas dan memiliki wawasan luas. Karena aku bisa melihat, bahwa blogger yang terbentuk di Kompasiana memiliki attitude yang terpuji sebagai blogger, intelek, bersikap profesional, berdisiplin, menghargai dirinya sendiri juga menghargai pihak pengundang. Â