Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Terapi Awet Muda di Curug Sewu, Bogor

18 Agustus 2014   20:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:13 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Obat-obatan pribadi, terutama yang punya asma. Termasuk kayu putih, Tolak angin, balsem (buat yang berasa sudah nenek-nenek hihi..) dll. Klu sakit hati sih..ga ada obatnya dimarih. Cari sendiri yah.

4. baju ganti. Tips : pilihlah baju-baju yang berbahan ringan dan tak menyerap dingin, seperti bahan parasut atau jersey. Jangan memakai jeans, membuat badan berat dan lembab.

14083383882101546158
14083383882101546158

Penulis dan teman-teman meluangkan waktu dari Jumat siang berangkat dari lokasi Kuningan Jakarta Selatan, menuju Stasiun Tebet via taksi (10 menit) hanya butuh 25 ribu lalu bayar tiket kereta Rp 8.500 yang setelah sampai Stasiun Bogor (1 jam perjalanan) bisa ditukar lagi karcisnya dapat kembalian Rp 5.000,00 lumayaaan. lalu kami menyewa angkot seharga 250.000 sampai ke lokasi. Butuh waktu sekitar 2,5 jam mana hujan dan gelap. Angkot sempat mogok dan harus didorong rame-rame. Sampai lokasi sepi, gelap dan hening. Sempat deg-degan juga, berasa masuk film The Wrong Turn apa The Saw gitu. Suara tembakan terdengar dari kejauhan. Semakin deg-degan lah saya. Baru besoknya tahu, kalau lokasi Curug Sewu du kaki Gunung Salak ini menjadi tempat latihan perang TNI. Oalah,...pantes berada ada perang gitu.

Kebayang kan ngerinya kalau ternyata itu tembakan psikopat. Lalu kita tertangkap, disekap, disiksa terus dicopotin kuku-kukunya gitu. Aduh ketahuan deh sukanya nonton film horor sadis ga jelas gitu. Anak-anak yang baik, jangan ditiru ya nonton film ga penting gini...  hihi.

Alhamdulillh, untunglah kondisi ini tak lama. Ternyata lokasi kemping rame, banyak yang datang sebagai wisatawan. Sebagian menginap di warung-warung yang banyak terdapat di sana, sebagian serombongan anak sekolah yang sedang melakukan program LDKS diangkut menggunakan truk tronton. Alamaaak. Ada juga rombongan beasiswa entah dari universitas mana, yang wajahnya dilumuri arang, dan beberapa dipukulin seniornya. Adduuuh hari gene masih ada acara ospek2 ga jelas gitu! Tiap orang dikenakan Rp 10.000 sebagai tiket masuk. Kalau ga salah ya. Lalu untuk lokasi kemping, tiap orang dikenakan 10.000. Enaknya,.. lokasi kemping tak jauh dari warung-warung itu tapi agak naik ke atas dan dekat lokasi air untuk masak dan keperluan toilet serta salat. Sampai lokasi sudah Isya. Gelap bro.... Para mas bro mendirikan tenda dengan cekatan dan para mbak sista segera masak. Sret..sret..sret..berhubung bawa pawang kemping , segalanya selesei dalam waktu cepat. Makan malamlah kita dengan segala keterbatasan yang ada, ditemani bulan yang bersinar cantik di atas sana. Subhanallah... berasa muda semuda mudanya lagi hehehe..

Malam itu saya sengaja tak tidur, menikmati malam yang cantik, meski sempat hujan rintik-rintik tapi bulan nan cantik bisa dinikmati sampai dini hari. Dingiiin? Pastinya. Salam malam di atas sajadah plastik di haparan rumput basah dalam suasana yang hening. Ingat ya, salah satu doa yang makbul itu kalau dilakukan di tempat yang baru pertama kali kita datangi. Maka berdoalah yang banyak dan khusu. Subhananllah... pengen mengulang lagi dan lagi.

1408343760353105910
1408343760353105910

Esok paginya, setelah sarapan, mandi dan beres-beres kita menuju Curug Sewu. Disebut Curug Sewu karena banyak air terjun kecil-kecil sebelum menuju air terjun utama. Lereng dan lembah hijau dan cantik. Udara sejuk. Sejauh mata memandang cuma hijauuuuu yang ada. Sayang banyak pengunjung sebelumnya yang belum punya kesadaran menjaga hutan, membuang sampah botol plastik di mana-mana. Sedih deh. Coba kalau murid saya, sudah kujewerr telinganya  jadi selebar kuping gajah! Butuh kurang lebih 30 menit - 1 jam sampai air terjun. Walaupun jalan mendaki..bener-bener bikin ngos-ngosan..tapi begitu sampai lokasi Subhanallah air terjun cantiksudah menunggu. Dan seorang penjual kopi sudah stand by di sana! Lihatlah betapa manusia Indonesia itu aslinya pekerja keras, pantang menyerah dan bukan orang lembek dan manja!

Suara air terjun bergemuruh dari kejauhan. Air sejuk, bening, bersih tercurah dari tangga langit. Lembah hijau, udara bersih sejuk. Cocok untuk yoga. Membayangkan Joko Tarub dan 7 bidadari mandi di sana. Cuma hati-hati berenang di sini. Arusnya cukup deras. Kabarnya bagian tengah ada yang mencapai kedalaman 25 meter dan arusnya bergulung. Konon, seorang tentara jatuh terpeleset dan jatuh ke dalam pusaran itu dan mayatnya tak pernah ditemukan. Karenanya ada beberapa papan peringatan untuk berhati-hati melangkah atau menuju tempat-tempat yang curam. memang lebih baik berhati-hati deh.

1408344153895520331
1408344153895520331

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun