Punya waktu luang dua hari?
Sudah lama tidak merasakan adrenalin anda bergejolak karena petualangan?
Wanna refresh your mind tapi terjangkau dan tak butuh persiapan khusus?
Cinta Indonesia yang indah dan kaya raya ini?
Tinggal tak jauh-jauh amat dari Bogor?
Kalau semua jawaban anda, YA! maka kemping ke Curug Sewu adalah jawabannya!
Berikut hal-hal yang harus disiapkan sebelum kemping di Curug Sewu.
1.Tenda lipat dome lebih praktis, Sleeping bag,kompor lipat buat ke gunung, gas kalengan, nesting (alat masak buat naik gunung), lilin, senter, sarung, alat mandi. Jangan sampai ga sikat gigi ya... Hiiii *_*
2. Bahan makanan yang awet dan praktis. Roti tawar, air mineral, sosis, nugget, roti maryam beku juga bisa (gaya kan naik gunung bawa roti maryam), margarine, kopi, jahe, dan teh sachet, spicy wing dll. Tapi jangan kebanyakan makanan ya, beraaaat! jadilah makanan yang saya belanja dengan semangat itu disortir dengan kejamnya.  Ini saya alami sendiri saking semangatnya sampai berasa pindah rumah apa mau ngadain arisan kebun gitu deh.
Dan parahnya semua bahan makanan yang dibeli sebanyak Rp 500.000 itu ketinggalan di tempat tinggal saya dan baru ingat ketika sampai Stasiun Tebet hehehe.. Maap..maap teman-teman. Untung mereka baik-baik yah (sudah dipesen baik-baik untuk menuliskan kalau mereka baik hati, rajin menabung dan tidak sombong hehe...) tapi berasa berdosa banget lah jadinya. Tpi bener loh, kalau kemping harus bawa teman yang sejiwa, kalau ga,..rempong mas bro kalo ngadepin orang manja yang takut gelap, takut kotor, takut jelek, takut item, takut ga mandi. Capcay deh. Coreeeet....!!!
3. Obat-obatan pribadi, terutama yang punya asma. Termasuk kayu putih, Tolak angin, balsem (buat yang berasa sudah nenek-nenek hihi..) dll. Klu sakit hati sih..ga ada obatnya dimarih. Cari sendiri yah.
4. baju ganti. Tips : pilihlah baju-baju yang berbahan ringan dan tak menyerap dingin, seperti bahan parasut atau jersey. Jangan memakai jeans, membuat badan berat dan lembab.
![14083383882101546158](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14083383882101546158.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Penulis dan teman-teman meluangkan waktu dari Jumat siang berangkat dari lokasi Kuningan Jakarta Selatan, menuju Stasiun Tebet via taksi (10 menit) hanya butuh 25 ribu lalu bayar tiket kereta Rp 8.500 yang setelah sampai Stasiun Bogor (1 jam perjalanan) bisa ditukar lagi karcisnya dapat kembalian Rp 5.000,00 lumayaaan. lalu kami menyewa angkot seharga 250.000 sampai ke lokasi. Butuh waktu sekitar 2,5 jam mana hujan dan gelap. Angkot sempat mogok dan harus didorong rame-rame. Sampai lokasi sepi, gelap dan hening. Sempat deg-degan juga, berasa masuk film The Wrong Turn apa The Saw gitu. Suara tembakan terdengar dari kejauhan. Semakin deg-degan lah saya. Baru besoknya tahu, kalau lokasi Curug Sewu du kaki Gunung Salak ini menjadi tempat latihan perang TNI. Oalah,...pantes berada ada perang gitu.
Kebayang kan ngerinya kalau ternyata itu tembakan psikopat. Lalu kita tertangkap, disekap, disiksa terus dicopotin kuku-kukunya gitu. Aduh ketahuan deh sukanya nonton film horor sadis ga jelas gitu. Anak-anak yang baik, jangan ditiru ya nonton film ga penting gini... Â hihi.
Alhamdulillh, untunglah kondisi ini tak lama. Ternyata lokasi kemping rame, banyak yang datang sebagai wisatawan. Sebagian menginap di warung-warung yang banyak terdapat di sana, sebagian serombongan anak sekolah yang sedang melakukan program LDKS diangkut menggunakan truk tronton. Alamaaak. Ada juga rombongan beasiswa entah dari universitas mana, yang wajahnya dilumuri arang, dan beberapa dipukulin seniornya. Adduuuh hari gene masih ada acara ospek2 ga jelas gitu! Tiap orang dikenakan Rp 10.000 sebagai tiket masuk. Kalau ga salah ya. Lalu untuk lokasi kemping, tiap orang dikenakan 10.000. Enaknya,.. lokasi kemping tak jauh dari warung-warung itu tapi agak naik ke atas dan dekat lokasi air untuk masak dan keperluan toilet serta salat. Sampai lokasi sudah Isya. Gelap bro.... Para mas bro mendirikan tenda dengan cekatan dan para mbak sista segera masak. Sret..sret..sret..berhubung bawa pawang kemping , segalanya selesei dalam waktu cepat. Makan malamlah kita dengan segala keterbatasan yang ada, ditemani bulan yang bersinar cantik di atas sana. Subhanallah... berasa muda semuda mudanya lagi hehehe..
Malam itu saya sengaja tak tidur, menikmati malam yang cantik, meski sempat hujan rintik-rintik tapi bulan nan cantik bisa dinikmati sampai dini hari. Dingiiin? Pastinya. Salam malam di atas sajadah plastik di haparan rumput basah dalam suasana yang hening. Ingat ya, salah satu doa yang makbul itu kalau dilakukan di tempat yang baru pertama kali kita datangi. Maka berdoalah yang banyak dan khusu. Subhananllah... pengen mengulang lagi dan lagi.
![1408343760353105910](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1408343760353105910.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Esok paginya, setelah sarapan, mandi dan beres-beres kita menuju Curug Sewu. Disebut Curug Sewu karena banyak air terjun kecil-kecil sebelum menuju air terjun utama. Lereng dan lembah hijau dan cantik. Udara sejuk. Sejauh mata memandang cuma hijauuuuu yang ada. Sayang banyak pengunjung sebelumnya yang belum punya kesadaran menjaga hutan, membuang sampah botol plastik di mana-mana. Sedih deh. Coba kalau murid saya, sudah kujewerr telinganya  jadi selebar kuping gajah! Butuh kurang lebih 30 menit - 1 jam sampai air terjun. Walaupun jalan mendaki..bener-bener bikin ngos-ngosan..tapi begitu sampai lokasi Subhanallah air terjun cantiksudah menunggu. Dan seorang penjual kopi sudah stand by di sana! Lihatlah betapa manusia Indonesia itu aslinya pekerja keras, pantang menyerah dan bukan orang lembek dan manja!
Suara air terjun bergemuruh dari kejauhan. Air sejuk, bening, bersih tercurah dari tangga langit. Lembah hijau, udara bersih sejuk. Cocok untuk yoga. Membayangkan Joko Tarub dan 7 bidadari mandi di sana. Cuma hati-hati berenang di sini. Arusnya cukup deras. Kabarnya bagian tengah ada yang mencapai kedalaman 25 meter dan arusnya bergulung. Konon, seorang tentara jatuh terpeleset dan jatuh ke dalam pusaran itu dan mayatnya tak pernah ditemukan. Karenanya ada beberapa papan peringatan untuk berhati-hati melangkah atau menuju tempat-tempat yang curam. memang lebih baik berhati-hati deh.
![1408344153895520331](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1408344153895520331.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Kapan-kapan saya ingin datang lagi, membawa anak-anak kemping bersama. Sambil membuat api unggun dan bercerita masa lalu atau mewariskan nilai-nilai kehidupan buat bekal hidup mereka nanti. Suatu saat Nak, Ibu akan bawa kalian ke sini!
dedicated to : P Nana,Widya,Fina,Shandy,Marwan, Iyus, P Deny yang batal ikut, Fian, Imam and Fajri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI