Mohon tunggu...
Amartha Putri Pramana
Amartha Putri Pramana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sociology

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sticker WhatsApp: Bentuk Budaya Komunikasi Massa Baru

5 Juli 2021   00:08 Diperbarui: 5 Juli 2021   00:50 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khusus di Indonesia sendiri, lembaga statistic online Indonesia yaitu  Katadata Insight Center (KIC) telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melakukan riset literasi digital. Risetnya telah menjaring 1.670 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa, WhatsApp kini telah menjadi media sosial favorit masyarakat Indonesia. 

Aplikasi tersebut dimiliki 98,9% respondend, sisanya disusul oleh Facebook yakni dimiliki  89,8% responden dan Youtube yang dimiliki 87,8% responden. 

Menurut  Reuters Institute Studi Jurnalisme yang bermitra dengan  YouGov, aplikasi ini juga telah  menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam membagikan berita.  

Hal ini terangkum dalam dengan tajuk  Reuters Institute Digital News Report 2021 yang menyatakan sebanyak 60% respondennya mengatakan membagi berita melalui WhatsApp (Katadata.id).

Fakta fakta ini didukung oleh perkembangan Whatsapp yang begitu luar biasa, lihat saja bagaimana Whatsapp telah bertransformasi dengan menyediakan berbagai fiture-fiture baru dalam perjalanannya, seperti status WhatAapp baik dalam bentuk teks, foto, dan video singkat, lalu yang paling menarik dan booming dalam beberapa tahun terakhir yaitu fiture stiker. 

Dimana fiture tersebut pengguna dapat membalas pesan melalui stiker dengan berbagai bentuk. Kehadiran stoker dalam aplikasi ini membuat komunikasi antara teman menjadi jauh lebih menyenangkan, karena respond kita dapat diekspresikan secara lebih nyata melalui gambar atau stiker yang kita kirim. Bahkan tak jarang stiker stiker tersebut dibuat dengan menggunakan potongan foto dari wajah teman. 

Stiker ini bukan hanya mengisi ruang komunikasi antar pribadi tapi juga menjadi media ekspresi dalam komunikasi yang ramai atau grup WhatsApp.

Dalam kacamata sosiologi kebudayaan ini fenomena ini menjadi sangat menarik, karena seperti yang ungkapkan sebelumnya bahwa kini WhatsApp merupakan representasi dari budaya massa, sehingga secara langsung segala perkembangannya akan sangat mempengaruhi pola budaya komunikasi massa. 

Struat Hall pernah menjelaskan tentang representasi, menurutnya representasi adalah salah satu praktek penting yang memproduksi kebudayaan, representasi adalah kemampuan untuk menggambarkan atau membayangkan (Hall, 2005: 18-20). 

Representasi menjadi penting mengingat budaya selalu dibentuk melalui makna dan bahasa, dalam hal ini, bahasa adalah salah satu wujud simbol atau salah satu bentuk representasi.

Makna dari kebudayaan sendiri selalu diperantarai oleh bahasa untuk dibagikan kepada setiap anggota kebudayaan. Dari sini, Hall mengemukakan pentingnya representasi sebagai sarana komunikasi dan interaksi sosial, bahkan ia menegaskan representasi sebagai kebutuhan dasar komunikasi yang tanpanya manusia tidak dapat berinteraksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun