Mohon tunggu...
Amarsha Auranada
Amarsha Auranada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

enfj

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Courage, Dear Heart

18 Juni 2024   19:55 Diperbarui: 18 Juni 2024   20:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan-tulisan saya yang lain bisa menunggu, karena rakyat Palestina membutuhkan kita untuk bersuara. Untuk menggunakan suara kita sekeras yang kita bisa, dengan turut berjuang untuk dan bersama mereka. 

Can we still believe in humanity?

Saya diingatkan kembali oleh sebuah bait puisi yang saya tulis ketika saya masih duduk di bangku SMP,

"we all tried today

but our opinion is being hurled

the worst circumstances are having a replay

'cause still, there's no peace in the world"

Bait yang saya tulis sekitar 5-6 tahun yang lalu tersebut rasanya dapat menggambarkan pikiran dan perasaan saya saat ini dengan sempurna. Hati saya rasanya sangat berat, pikiran saya kosong, dan saya merasa ingin muntah setiap saat setelah menyaksikan berita dan video mengenai keadaan Palestina saat ini.

Betapa memuakkannya dunia ini yang memalingkan wajahnya dari Palestina, terutama setelah mendengar ada 14 negara yang menentang dan 45 negara yang abstain dalam resolusi untuk membuka jalan bagi gencatan senjata untuk pertama kalinya pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sampai sekarang masih belum juga adanya gencatan senjata atau pun keputusan yang datang dari mereka yang memiliki kekuasaan untuk mengakhiri genosida di Palestina oleh Israel ini. Miris dan ironis rasanya  setelah mengingat kembali tulisan saya di bangku SMP mengenai dampak genosida terhadap umat manusia. Haruskah orang-orang yang mendukung Israel, memilih untuk bersikap netral, atau memilih untuk diam saja membaca tulisan dari seorang anak berusia 14 tahun, yang menulis karya tulis tersebut untuk ujian praktek Bahasa Indonesianya, sebelum akhirnya mengambil sikap? Untuk akhirnya mengambil sikap dan menegaskan posisinya atas nama kemanusiaan?

Can we still believe in humanity?

Saya tidak akan pernah bisa mengerti mengapa seseorang melakukan hal-hal yang mengerikan seperti halnya dengan genosida, serta pemikiran di balik tindakan mereka, yang tidak dapat dijustifikasi dengan apa pun. Bencana yang terjadi saat ini bukan hanya invasi ke sebuah negeri, pembantaian massal, atau bahkan perang, di mana hanya ada satu negara yang memegang senjata dan menyerang anak-anak, perempuan, laki-laki, manusia dengan bom, ini adalah tindakan genosida terhadap rakyat Palestina oleh Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun