Mohon tunggu...
Amar Faqihudin
Amar Faqihudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merenungkan Makna Kekuasaan Allah

19 Mei 2024   14:32 Diperbarui: 19 Mei 2024   15:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI-'Azhiim artinya adalah al-Kabiir (Maha Besar) Yang tiada sesuatu pun . sama artinya dengan yang lebih besar dari-Nya. 

Kata Hanya Allah SWT Tuhan bagi seluruh makhluk tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dan Dzat Yang hanya kepada-Nya segala sesuatu bergantung, Dzat Yang wajib wujud, Tuhan penguasa segala kerajaan dan Pemilik kekuasaan atas segala sesuatu, Dzat Yang Maha Hidup dan Kekal tidak akan pernah mati, Dzat Yang Maha Mengatur segala urusan makhluk.

 Allah SWT berfirman:

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan kehendak-Nya." (ar-Ruum: 25)

Allah SWT adalah Tuhan Yang tiada sesuatu apa pun dari makhluk-Nya yang menyerupai-Nya, baik dalam hal sifat-sifat, Dzat maupun pekerjaan-Nya. Allah SWT berfirman:

"...tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat". (asy-Syuura:11)

Allah SWT sedikit pun tidak pernah tidur dan tidak pernah mengantuk, karena Dia adalah Dzat Yang Maha Mengatur segala urusan makhluknya sepanjang siang dan malam. Potongan dari ayat kursi ini (maksudnya yang menjelaskan bahwa Allah SWT tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tertidur) menguatkan potongan ayat sebelumnya, menegaskan akan makna Maha Hidup dan Maha Mengatur segala urusan makhluk terus menerus selamanya dan sempurna. Diriwayatkan dari Abu Musa, ia berkata:
" Suatu ketika, Rasulullah saw
 berdiri diantara kami menyampaikan lima kalimat, beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah tidur dan tidak layak bagi-Nya tidur, Dia menurunkan dan mengangkat timbangan (amal manusia), amal perbuatan manusia pada malam hari diangkat ke sisi-Nya. 

(dilaporkan) sebelum amal perbuatan manusia pada siang hari dan sebaliknya, amal perbuatan manusia pada siang hari diangkat ke sisi-Nya sebelum amal perbuatan manusia pada malam hari. Hijab atau tirai penutup antara Allah SWT dan makhluk-Nya adalah cahaya -ada riwayat yang menyebutkan api- jika seandainya Dia membukanya, maka keagungan Dzat-Nya akan membakar seluruh makhluk". (HR Muslim)

Segala sesuatu yang ada di langit dan bumi adalah hamba-Nya dan berada di bawah kekuasaan-Nya, semua yang ada di langit dan bumi tunduk kepada kehendak-Nya, berada di bawah kekuasaan-Nya. 

Allah SWT berfirman:

"Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, melainkan akan datang kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba. Dia (Allah) benar- benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari Kiamat." (Maryam: 93 -- 95 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun