Selanjutnya, Problem yang terjadi adalah adanya kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah dengan cara lockdown, kebijakan ini diambil tanpa mengikuti arahan dari pemerintah pusat. padahal berdasarkan UU No 6 tahun 2018 dijelaskan tentang kekarantinaan wilayah, bukan lockdown. Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa adanya perbedaan kebijakan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Kondisi Kota Tegal Saat Ini
Setelah dikeluarkanya kebijakan pemerintah tentang PSBB, kini beberapa titik jalan di kota Tegal dibuka kembali yang sebelumnya di tutup menggunakan beton, kini jalanan kembali normal seperti biasanya. Beberapa titik jalan yang sudah tidak lagi ditutup menggunakan beton seperti; Jl.Teuku Umar (Jalan dua), Perempatan Kejambon, Jl. Sudirman, Alun-alun Kota Tegal, sampai Perempatan Jl. Ahmad Yani. Namun pengecekan suhu badan masih dilakukan bagi yang ingin melintasi jalan tersebut.
Walaupun beberapa titik jalan sudah dibuka kembali, tetapi imbauan untuk melakukan social distancing dan tetap untuk dirumah saja bagi yang tidak ada keperluan mendesak masih ditekankan oleh pemerintah daerah. Hal ini dilakukan supaya sebaran covid-19 tidak semakin meluas.
"Belum juga 24 jam kami buka 4 akses jalan masuk ke Kota Tegal, langsung di depan mata saya sendiri mendapatkan 2 orang pemotor dengan suhu badan diatas 38 derajat celcius, kebayangkan?Andai saja kita hanya buka tanpa pos kesehatan dan cek suhu, kedua orang ini mungkin juga sebagai carrier pembawa virus corona untuk masyarakat Tegal. Namun saya masih berharap semoga keduanya tidak sakit karena covid-19. Sesuai SOP dan Protokol Kesehatan, kedua orang terebut langsung kita evakuasi ke RSUD Kardinah". Ungkap Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi dilansir dari Warta Bahari melalui Facebook (03/04/2020)
Pertanyaanya, apakah kebijakan PSBB yang paling tepat diambil oleh pemerintah? Â Kenapa tidak mengambil opsi karantina wilayah? Disisi lain pemerintah wajib memenuhi kebutuhan pokok warga wilayah karantina. Apakah pemerintah takut ekonomi anjlok? Apakah ekonomi lebih penting harganya dibandingkan dengan nyawa seseorang? dilema bukan?
Sebagai penutup, dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah demi mencegah sebaran covid-19 dengan melakukan PSBB semoga masyarakat lebih memahami kebijakan ini, seperti yang saya kupas bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami makna dari PSBB, mereka malah melakukan penutupan jalan dengan bertuliskan lockdown, dan pemerintah daerah khususnya agar bisa lebih padu dengan pemerintah pusat dalam menangani fenomena ini.
Salam Literasi
Copyright@Amar07
Sources : | 1 | 2 |Â 3 | 4Â | 5 | 6 |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H