Anda jangan serta merta mengkategorikan diri sendiri dalam kategori ini; Anda harus benar-benar merefleksikan apakah anda membutuhkan spesifikasi yang sangat tinggi, atau anda memang sekedar ingin memuaskan diri anda dengan mendapatkan smartphone tercanggih dan termahal saat ini. Jika iya, maka analoginya adalah seperti anda menggunakan mobil balap F1 di jalan raya Jakarta yang begitu macet. Potensi dayanya terbuang sia-sia, dan Anda juga sudah membuang banyak uang yang seharusnya dapat digunakan untuk kebutuhan lain
Kedua: Pengguna kasual, yakni anda hanya sekedar menggunakan smartphone Anda sebagai alat komunikasi, entertainment (untuk menonton video dan permainan ringan) dan sebagai alat untuk mengambil foto secara sederhana. Seyogyanya pengguna kasual tidak memerlukan smartphone yang terkencang, namun masih saja ada orang yang berpikir bahwa mereka memerlukan spesifikasi yang lebih canggih dengan dalih untuk berjaga-jaga jika ada penggunaan yang lebih intensif.Â
Berikut ini kriteria smartphone yang sesuai untuk pengguna kasual di tahun 2024 menurut saya:
-
Menggunakan RAM setidak-tidaknya 4GB, namun sangat disarankan untuk menggunakan RAM sebanyak 8GB
Prosesor dengan skor sekurang-kurangnya Antutu Benchmark diatas 200.000 dan fabrikasi (atau ukuran) nanometer yang kecil. Semakin kecil maka cenderung semakin baik dan efisien (tergantung dengan tipe prosesornya).
Tidak perlu tergoda oleh pemikiran bahwa semakin banyak kamera maka akan semakin baik. Lebih baik memiliki satu atau dua lensa kamera namun dengan kualitas yang baik, akan tetapi jangan berharap lebih dalam hal kualitas untuk smartphone budget atau kelas menengah.
Apabila Anda  berani untuk membeli barang seken, maka Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan membeli sebuah smartphone baru. Hal ini akan saya bahas nantinya.
Ketiga: Memang Anda sudah punya banyak uang dan tidak begitu memikirkan biaya depresiasi lagi oleh karena uang yang Anda miliki dapat membeli puluhan atau ratusan smartphone tersebut tanpa harus berhutang dan dapat tidur dengan nyenyak tanpa perlu memikirkan besok akan makan apa.
Kedua: Mengapa Membeli Smartphone Baru adalah Keputusan Orang yang Bodoh?
Selama tujuh tahun saya menjadi pemasok smartphone bekas, saya memiliki sebuah siklus  mengenai depresiasi harga smartphone flagship baru. Dengan membeli smartphone flagship baru, maka Anda telah secara sadar atau tidak telah merelakan uang Anda hilang hampir 50% dalam kurun waktu satu tahun. Sama halnya dengan membeli mobil baru, dengan Anda membuka segel smartphone tersebut maka harga jual kembalinya sudah turun beberapa ratus ribu (atau bahkan beberapa juta)! Hal ini semakin diperparah apabila Anda membelinya dengan menggunakan program cicilan dengan bunga yang tidak sedikit. Sejatinya membeli smartphone flagship baru dengan dana yang pas atau bahkan mencicil adalah sebuah tindakan yang keliru, tetapi kenyataanya banyak anak muda yang rela masuk kedalam 'mulut buaya' ini.
Sebagai contoh akan saya gunakan Samsung Galaxy Z Flip 5 yang dirilis tahun lalu yang dibanderol dengan harga Rp. 16.000.000 di website resmi Samsung (https://www.samsung.com/id/smartphones/galaxy-z-flip5/buy/), kini dapat ditemukan dengan rata-rata 9-10 jutaan saja. Bahkan saya sempat menemukan dengan harga 7 juta saja!