Mohon tunggu...
Amanes Marsoum
Amanes Marsoum Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Relationship expert at Qencani.com

Penulis satir, satu dari 51 sastrawan Indonesia (FAM, 2015). Hubungi saya via email amanesmarsoum@qencani.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untuk Kamu yang Selalu Bilang Cinta Tidak Harus Memiliki, Dengarkan! Cinta Itu Harus Memiliki

1 Juli 2016   13:59 Diperbarui: 1 Juli 2016   14:34 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Via bahasa.aquila-style.com)

"Jika kamu sudah menentukan tujuan cintamu, raihlah. Jika gagal, kamu tidak pantas menyebutnya cinta."

Tersinggung dengan judul? Wajar, karena kamu adalah satu dari mayoritas orang yang terlanjur mengagungkan opini ini: apapun yang terjadi, cinta tetaplah cinta. Bisa hidup bersama atau tidak, cintamu padanya akan kekal untuk selamanya.

Jujur saja, kamu pasti pernah merasakan sakit hati berkelanjutan karena terlalu terobsesi dengan mindset itu. Ketika kamu gagal mendapatkan cinta sesorang, kamu mengumpat dan menyalahkan keadaan. Mengumpat dengan alasan-alasan tidak jelas tentang kegagalanmu, menyalahkan keadaan karena ketidakberhasilanmu.

Cinta adalah cinta kalau bisa membuatmu bahagia dan hidup berama (Via dicksgrapics.com)
Cinta adalah cinta kalau bisa membuatmu bahagia dan hidup berama (Via dicksgrapics.com)
Stop. Hentikan kebiasaan ngawur itu sekarang juga. Dua alasan berikut ini akan memperbaiki cara pandang kamu tentang cinta. Alasan yang membuktikan bahwa, cinta adalah cinta kalau memang bisa membuatmu bahagia dan hidup bersama.

Ketika kamu memperjuangkan seseorang dan gagal mendapatkannya, kamu hanya akan berpaling pada orang yang mencintaimu setulus hati

Cinta itu rumit. Bila saatnya tiba, cinta akan mengubah kebiasaanmu yang berantakan menjadi lebih rapi, atau sebaliknya, jalan hidup yang sudah kamu tata dengan baik menjadi rusak tidak beraturan. Pertanyaannya, apakah itu cinta?

Tergantung. Terlepas akan seperti apa hidupmu nanti, kalau pada akhirnya kamu mendapatkan dia dan hidup bersama tanpa paksaan, ya itulah cinta. Garis bawahi kata ‘hidup bersama’ dan ‘tanpa paksaan’. Dua hal inilah yang menjadikan perasaanmu sah disebut cinta.

Kamu hanya akan mecintai dia yang mencintaimu setulus hati (Via newwallpaperssshd.com)
Kamu hanya akan mecintai dia yang mencintaimu setulus hati (Via newwallpaperssshd.com)
Tapi, tidak semua orang bisa seperti itu dengan sekali usaha. butuh percobaan beberapa kali, gagal dan gagal, sampai akhirnya menemukan orang yang pantas mendapatkan cintamu.

Anggaplah sekarang kamu sudah hidup dengan seseorang dan bahagia. Apakah kamu masih ingin mencoba mendapatkan orang-orang yang kamu perjuangkan sebelum dia? Tentunya tidak. Dia akan menutup lubang hatimu dengan cara yang luar biasa, hingga kamu lupa pernah mati-matian mengejar harapan semu yang sekarang entah kemana.

Yup.. seperti apapun indahnya, masa lalu tidak akan pernah menjadi cinta. Ia tidak lebih dari sebuah harapan saja, bukan cinta yang sekarang kamu hadiahkan padanya. Kalau kamu yakin pernah mendapatkan cinta dan sekarang mati-matian ingin melupakan, kamu sedang melakukan kesalahan yang pertama. Ketahuilah, cinta tidak akan pernah melupakan.

Cinta tidak akan rela dia meninggalkanmu dan memberikan hatinya pada yang lain

Cinta butuh pengorbanan. Benar.., tapi kalau pengorbananmu berakhir pada kehilangan, itu bukan cinta. Ada satu hal konyol yang terlanjur kamu anggap benar yaitu, “aku akan melakukan segala cara agar dia bisa bahagia. Dengan membiarkan dia hidup bersama orang lain pun, aku rela”.

Membiarkan dia pergi untuk mencintai yang lain adalah hal yang konyol (Via tipsmanfaat.com)
Membiarkan dia pergi untuk mencintai yang lain adalah hal yang konyol (Via tipsmanfaat.com)
Lalu, apa kamu akan selamanya ingin sendiri setelah dia meninggalkan? Dua tiga bulan pertama kamu akan menjawab ‘iya’. Wajar, karena kamu sedang dalam proses move on yang bisa saja baru tuntas dalam setahun. Tapi setelah move on-mu sempurna dan pikiran kembali bersih, kamu akan paham kalau dia bukan cintamu.

Kalau memang benar cinta, kamu tidak akan rela dia pergi meninggalkanmu sendiri. Seperti itulah, cinta memang harus memiliki. Move on yang terlalu lama hanyalah ego terselubung yang ingin mempertahankan kegagalan, meski kamu tidak pernah mengakuinya.

Setelah mengerti kalau cinta harus memiliki, kamu akan lebih berhati-hati membuka hati

Tidak banyak orang yang cukup sabar menunggu cintanya datang di hari pernikahan. Mencari cinta itu asik, maka banyak orang yang lebih memilih berpetualang mencari pasangan hidup dengan konsekuensi sakit hati lagi dan lagi.

Menemukan cinta di kursi pelaminan adalah cinta yang sebenarnya (Via kumpulanmisteri.com)
Menemukan cinta di kursi pelaminan adalah cinta yang sebenarnya (Via kumpulanmisteri.com)
Setelah kamu membaca tulisan ini dan mengerti, kamu akan berhati-hati ketika ada seseorang yang ingin mencoba merayumu. Kamu akan berpikir kalau kamu tidak perlu lagi sakit hati, tidak perlu lagi ada move on, dan tidak membutuhkan lagi cinta yang bukan cinta. Kamu menjadi bagian dari kumpulan orang yang hanya akan menemui cintanya di kursi pelaminan, suatu hari nanti.

---

Salam,

Amanes Marsoum (Konsultan cinta dan penulis di inovasee.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun