Ada ruang obrolan dengan 1932 anggota untuk memalukan korban. Subkategori untuk ruangan ini adalah sepupu, ibu, kenalan, saudara perempuan. mereka menggunakan foto korban bardasarkan kategori tersebut. Mereka bahkan menggunakan keluarga mereka untuk tindakan kriminal. Pelaku membagikan hampir semua personal informasi didalam ruang obrolan tersebut. Informasi yang dibagikan berupa nama, sekolah, tahun lahir, Alamat rumah yang lengkap, Tingkat dan kelas dimana mereka berada, Instagram ID, dan nomor telepon.
AI yang dapat digunakan secara positif kini malah digunakan untuk merendahkan Perempuan. Bagaimana AI yang awalnya diciptakan untuk membantu manusia malah menjadi Boomerang bagi kaum perempuan.
Bagaimana sih cara agar kita bijak dalam menggunakan AI ini?
- Kesadaran diri: Dengan adanya kesadaran diri kita tidak akan tergiur akan dampak negatif dari AI.
- Kontrol diri: Menahan godaan dari dampak negatif seperti menggunakan deepfake untuk memenuhi kepuasan seksual.
- Gunakan AI untuk hal yang positif: jangan pernah sekali pun menggunakan AI untuk hal yang merugikan orang lain.
Dengan sadar akan adanya dampak negatif maka kita akan lebih bijak dalam menggunakan AI. Maka dari itu mulailah mencari tahu baik dengan menanyakan kepada orang lebih ahli maupun temukan jawabannya dari online.Â
Sumber Referensi:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bandaaceh/baca-artikel/16443/Artificial-Intelligence.html
https://x.com/f_c_1050/status/1827314050344394862?s=46&t=PItryqzzdN4T6QwubIJnXg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H