Sampai di sini dapat dikatakan bahwa kecemasan tak lain adalah proses emosi akibat tekanan dan perasaan yang tidak dapat di kontrol. Kecemasan beretorika sering direspos dengan dua cara. Pertama, fight atau melawannya sehingga keadaan dapat diatasi. Kedua, flight atau terbang atau melarikan diri sehingga kecemasan kian menjadi.ketiga, membawa enjoy setiap permasalahan kecemasan dengan menarik nafas dalam.
Ciri orang yang mengalami kecemasan retorika itu, misalnya, suaranya terdengar parau, serak, terbata-bata, diam dalam waktu yang lama dan akhirnya mengakhiri ceramahnya begitu saja. Secara fisik, orang yang mengalami kecemasan beretorika berkeringat dan jantungnya turun-naik dengan kencang.
Padahal sejatinya kecemasan beretorika tidak perlu dihilangkan. Karena kecemasan penting untuk membuat persiapan lebih, mempelajari materi, dan memahami audiens. Jadi kecemasan beretorika itu sebaiknya dijinakkan dengan persiapan dan latihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H