Menjelang sore harinya, saya pun berniat untuk menikmati senja dari balik puncak bukit Silvia.Â
Dari sini, setiap pengunjung dapat menghabiskan waktu untuk menikmati panorama senja yang berpijar di atas lautan biru.Â
Bahkan dari atas bukit ini, tampak juga cahaya lampu yang terpancar dari hotel-hotel megah yang berjejeran di kejauhan sana.
Saya juga termasuk salah seorang penikmat senja.Â
Senang menghabiskan waktu dengan menyaksikan pesona jingga yang terpancar dari ufuk barat sana.Â
Akan tetapi, di sela-sela saya sedang menikmati indahnya panorama senja, saya mulai terganggu lagi dengan pemandangan di sekitar saya yang lagi-lagi dipenuhi dengan sampah.
Yang paling banyak di antaranya adalah bungkusan rokok lengkap dengan puntung-puntung yang berhamburan hampir di sepanjang bukit tersebut.
Dalam penglihatan saya, hampir tak satupun dari semua pengunjung yang ada merasa risih dengan keadaan tersebut.
Akhirnya, sepulangnya dari tempat tersebut, dari atas motor butut yang saya kendarai, saya bergumam kesal. Tidak lama lagi, Labuan Bajo akan menjadi kota wisata yang penuh dengan sampah.Â
Ataukah ini juga menjadi peluang baru bagi kota ini dengan menjadikan sampah sebagai spot wisata yang jauh lebih menarik ketimbang pantai dan gunung.
Mari kita bertanya pada sampah yang berkeliaran.