Semenjak tampil apik dengan aksi-aksi yang selalu fenomenal hingga kini sukses membawa Garuda muda U-23 merangsek ke semifinal piala Asia, nama Marselino Ferdinan pun semakin jaya dan tergila-gila di hati dan mata para penggemar bola seantero jagat Indonesia. Tak terkecuali dalam hal ini adalah bagi masyarakat di kampung.
Ihwal dari sekian rentetan kemenangan yang diraih setelah berjibaku dengan negara-negara raksasa di Asia atau yang lazim dijuluki sebagai macan Asia, sebut saja seperti Vietnam, Australia, Yordania dan yang terakhir Korea Selatan, semuanya itu selain sebagai bentuk kemajuan Sepakbola Indonesia khususnya di bawah besutan pelatih Shin Tae Yong, juga atas aksi-aksi individual yang dipertontonkan.
Salah satunya yang sangat memikat perhatian adalah aksi sprint dan gocekan maut ala Marselino Ferdinand.
Tentu yang paling dinantikan oleh supporter bola Indonesia adalah ketika Marselino sudah mulai 'memegang' bola kemudian berikut dengan aksi dan kejutan demi kejutan yang dibuatnya khususnya dalam mengecohkan tim lawan.Â
Bahkan pemain-pemain jangkung berpostur tinggi dan gempal ala Australia berhasil dibuat tercengang bahkan linglung akibat 'ulah' Marselino.
Sehingga alternatif yang selalu ditunjukkan oleh pemain lawan adalah kesediaan mengambil resiko untuk mendapatkan kartu dengan melakukan tekel keras dan sebentuk pelanggaran lainnya demi menghentikan si pemilik nomor punggung tujuh tersebut.
Marselino Efek
Siapa sangka bahwa pemain dengan nama lengkap Marselino Ferdinan Philipus tersebut merupakan pria berdarah Flores dan Jawa yakni ayah bernama Philipus Iwo Roja Lodo asal Ngada, Bajawa-Flores dan mama Sudarwijani asal Surabaya-Jawa Timur.
Latar belakang atau silsilah keluarga inilah yang membuat nama Marselino sangat istimewa dan merupakan 'sesuatu' bagi masyarakat NTT pada umumnya.
Â
Ketika dirinya terpilih sebagai salah satu pemain kunci untuk timnas Indonesia, sejak itu pula masyarakat seluruh NTT mulai kerasukan virus bola atau mendadak mabok bola.
Mulai dari anak-anak yang belum sekolah, anak sekolahan, kakak, adik, tante-tante, om-om, mama-mama dan bapak-bapak atau singkatnya Katong basaudara semuanya tiada hari tanpa berceloteh tentang bola dan satu nama yaitu Marselino Ferdinan.