Oke sob. bagaimana su (sudah) tahun ini. Babi-babi su (sudah) sapu rata semua. Aih, ini bisa-bisa sa (saya) jadi patah hati parah nih. Gagal lagi meminang si Maria.
Begitulah, kira-kira realita percintaan kaum muda di kampung saat ini.Â
Babi menjadi taruhannya. Nasib asmara jadi kandas gara-gara virus ASF yang menyerang semua babi di kampung jadi luluh lantak.Â
Sebagaimana yang percintaan yang di alami si Anton dan Maria, harus kandas dulu.Â
Bagaimana tidak, dua ekor babi dikandang, yang diasuh oleh Anton penuh dengan kasih sayang selama kurang lebih 9 bulan, layaknya ia mengasuh kekasihnya Maria yang lesung pipi itu.Â
Tak kenal hujan atau pun terik matahari, rutinitas utamanya mengiris batang pisang, daun keladi, ubi jalar dan semua jenis pakan lainnya hanya untuk menggemukkan dua ekor yang manis di kandang.Â
Kebahagiaannya selain hangat dan manisnya senyum Maria kekasihnya, juga ketika melihat perut buncit babi kesayangannya itu, sekali-kali tidak kempes.Â
Cukaminyak! Kini, semenjak babi kesayangannya itu mati mengenaskan, Anton tak ayal tidak tidur selama 24 jam. Hatinya penuh dengan kegalauan, kecewa dan putus asa.Â
Namun, tak sedikitpun keberaniannya untuk memberitahu kekasihnya Maria di seberang sana. Sebab, bisa-bisa Maria akan jauh lebih kecewa ketimbang dirinya. Rupanya, dalam hal ini Anton telah menunjukkan jiwa kelakiannya.