Berbicara tentang judi apalagi sekancah online kini tidak hanya sebatas gemaran kaum urban saja, tetapi telah merayap hingga ke setiap lapisan masyarakat tak terkecuali yang ada dan tinggal di kampung.Â
Salah satu factor utama yang membuatnya begitu mudah tersebar dan diketahui oleh semua Masyarakat adalah oleh karena akses internet yang begitu mudah dan juga 'kecanduan' android yang telah mengidap hampir semua warga kampung, mulai dari yang paling tua hingga yang masih belia.
Perjudian yang dimainkan secara online bagi kami warga kampung itu lumrah disebut dengan  'kupon' atau main angka.Â
Pasalnya, dulu atau sebelum zaman online-nan, barang ini lebih akrab dikenal dengan nama kupon putih. Cara bermainnya pun sama yakni menebak angka keluar yang diumumkan oleh bandarnya sendiri. Angka keluar yang dimaksud ialah angka 'keberuntungan' yang dikirimkan dari berbagai negara seperti Kamboja, Hongkong, Jepang, Sydnei dan sebagainya.Â
Jika tebakannya sangat jitu maka 'hoki' pun siap mendarat dalam bentuk uang, namun jumlahnya tergantung jumlah tebakan yang dikirim sebelumnya. Semakin banyak jumlah tebakan pada angka yang sama maka semakin banyak juga cuan yang didapat jika sesuai.
Namun yang namanya judi, tebakan yang dimaksud bukan tebakan biasa, melainkan perlu syarat yakni uang. Banyak sedikitnya tebakan angka yang dipasang, bergantung pada jumlah modal atau uang yang ada untuk mengisi (membeli) setiap tebakan itu.Â
Ada banyak factor pendorong yang membuat warga kampung termasuk saya mudah terjerat ke dalam dunia judi online tersebut yakni:
Pertama, tentu tawaran cuan yang menggiurkan daripadanya. Siapa yang tidak tergoda jika uang seribu rupiah dalam sekejap bisa menjadi jutaan rupiah. Yang namanya judi memang tidak terlepas dari 'rayuan mautnya' untuk menghipnotis semua pelakunya. Oleh karena itu, setiap orang selalu terdorong untuk meraih keuntungan yang sebesar mungkin.Â
Kedua, tersebab karena cara bermainnya yang tidak terlalu ribet. Tinggal menebak saja angka yang akan keluar pada hari itu. Biasanya angka Kamboja itu jam keluarnya sekitar pukul 13.00 WITA, Sydney sekitar pukul 15.00 WITA dan berikut dari kota-kota lainnya. Syaratnya, kalau mau mengisi angka harus dilakukan sebelum jam keluarnya tersebut. Dan orang yang menada angka-angka yang diisi tersebut itu disebut bandar. Syarat untuk menjadi bandar adalah memiliki akun dan saldo untuk membeli angka-angka togel.Â
Ketiga, sebagai hiburan tersendiri bagi kami warga kampung. Bermain kupon atau togel itu sebagai medium perjumpaan dengan sesama di kampung. Ada banyak hal yang bisa menjadi nilai positif darinya yakni selalu mendekatkan diri dengan orang lain. Walaupun tujuannya hanya seputar dunia angka-angka kupon. Banyak hal dan informasi baru yang didapat saat itu. Secara tidak langsung, kupon telah berhasil meringankan kepenatan hidup dan juga mengalihkan perhatian warga dari isu-isu social yang mengguncangkan batin. Mungkin isu yang paling sederhana ialah pemfitnahan atau pun pengumpatan terhadap orang lain, dan sebagainya.Â
Untuk diketahui, satu fenomena baru dari warga kampung yang gemar bermain kupon ialah mendadak menjadi ahli penafsir mimpi. Bagaimana bisa, semua jenis mimpi itu ditafsir untuk kemudian menghasilkan angka-angka yang akan dikirimkan kepada bandar-bandar judi yang ada di Kamboja, Singapura dan sebagainya. Singkatnya, mimpi bukan lagi sebagai bunga tidur semata melainkan mampu menghasilkan cuan yang banyak. Â
Akan tetapi, terlepas dari ketiga hal di atas, sekali lagi kembali kepada 'tabiat' pokoknya, bahwa yang namanya judi dan perjudian selalu menghasilkan akibat-akibat buruk bagi para 'penikmatnya' sendiri. Apalagi semua penggemarnya itu berlatarbelakang kampung dengan kondisi dan situasi ekonomi yang serba rata-rata bahkan jauh di bawah rata-rata.Â
Ada banyak dampak negative yang sudah bahkan akan terus terjadi selama judi kupon atau togel masih betah dalam setiap keseharian hidup warga kampung. Ada banyak ceritera penjualan tanah dan hewan ternak seperti kerbau dan babi gara-gara kalah judi kupon.
Bahkan ada yang sampai berhutang banyak hingga sampai sekarang masih belum sanggup untuk melunasinya gara-gara telah 'kecanduan' bermain togel. Hingga rumah tangga pun telah menjadi arena perang dingin yang 'seru' dan asyik untuk dipertontonkan setiap saat.Â
Dan masih banyak akibat-akibat ekstrim lainnya yang mendulang dari kupon tersebut seperti warga kampung sudah mulai malas berkebun atau mencari usaha yang halal untuk digeluti, selain hanya menjadi penafsir mimpi dan berkhayal untuk menjadi bos besar jika sewaktu-waktu mendapatkan hoki.
Sekedar berbagi pengalaman saja, bahwa saya sendiri pernah 'tergoda' untuk turut bermain, bukan karena saya kecanduan melainkan hanya sekedar untuk  'mencicipi' sebentar bagaimana rasanya berjudi. Dan memang benar, bahwa yang terjadi daripadanya adalah menghipnotis saya untuk selalu bermain.Â
Saat itu, saya baru menebak beberapa angka dan langsung mujur. Dari uang lima ribu rupiah dalam sekejap bisa menghasilkan dua ratus rupiah. Sungguh fantastis bukan. Lalu setelah itu, saya coba mengisinya kembali dan sungguh nihil. Yang terjadi malah membuat saya penasaran untuk terus 'mengejarnya'.
Namun untungnya, saya bukanlah seorang yang dungu yang pandai dipermainkan oleh kupon itu sendiri, sebab kesadaran saya selalu menguat bahwa semua yang namanya judi atau perjudian semuanya negative adanya. Begitu kira-kira kajian saya seorang, yang barangkali bisa diralat kembali jika salah.Â
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, sebelum perjudian online ini menjadi benar-benar brutal dan drakula yang menakutkan bagi kami warga kampung, semoga pihak berwajib untuk menghentikan kebiasaan judi kupon ini secara massif ataupun kalau bisa sesegera mungkin dihapus atau diblokir dengan cara apa saja. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H