Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Prinsip "Survival of The Fittest" sebagai Alternatif Bertahan Hidup bagi Warga Kampung

23 Januari 2023   05:37 Diperbarui: 23 Januari 2023   16:58 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS.com/SUKOCO)

Prediksi BMKG selama awal tahun 2023 kemarin menyatakan sebagian besar wilayah Indonesia akan turun hujan deras termasuk NTT sendiri.

Namun yang terjadi di kampung saya, guyuran hujan hanya mentok pada tanggal 1 Januari saja. dan tepat pada saat itu juga semua warga tani sudah beramai-ramai membajak sawah dan sibuk menanam padi. 

Aka tetapi, selang sehari setelah hujan, cuaca tiba-tiba berubah cerah. Bahkan cerahnya hampir tidak jauh beda dengan cuaca cerah di bulan Juli.

Dan ini ibarat petaka di siang bolong. Semua petani menjadi cemas dan serba bingung. Bagaimana tidak, petak-petak sawah kembali mengering bahkan ada yang sampai retak-retak dan mengeras tak berair. 

Padi yang sudah terlanjur ditanam semuanya langsung mengering tak berair. Semua petani termasuk ayah saya mulai mengeluh. Bahwasanya bencana kelaparan akibat gagal panen siap terjadi di tahun ini. 

Kemudian ada yang berupaya mengisap air dengan mesin namun tak jarang menyebabkan pertengkaran gara-gara saling merebut air dari kali yang sama. Masyarakat petani sudah terperosok dalam situasi kecemasan yang akut. 

Sudah begitu, anehnya para pemangku kebijakan dalam hal ini sekurang-kurangnya petugas PPL untuk sekedar merasakan setiap keluhan yang ada sungguh tak tampak. Artinya, pemerintah masih belum sepenuhnya menjamah masyarakat pedesaan dalam hal pembangunan.

Mari belajar dari China. Bahwa sebelumnya, angka terbesar kemiskinan di China itu bersumber dari pedesaan. Namun berkat kecekatan dan kelihaian pemimpin dalam membaca persoalan, maka kebijakan dalam bidang pertanian pun segera diambil dan diterapkan. Salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur secara modern yang dapat meningkatkan produksi dan menekan harga.

Oleh karena itu, kegagalan dari para pemangku kebijakan dalam menerapkan pembangunan terutama yang berdampak transformatif bagi masyarakat pedesaan maka yang terjadi Indonesia tidak akan pernah berhasil dalam hal penekanan jumlah penduduk miskin di Indonesia.

 Di samping itu, masyarakat kampung yang kaya akan nilai komunal dan kolektif akan tetap mengandalkan prinsip Survival Of The Fittest dalam mengarungi hidup.

Rujukan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun