Saya coba bantah sedikit terkait pernyataan setiap hasil survei akhir-akhir ini bahwa orang Indonesia itu malas berjalan kaki.Â
Sabar dulu kawan!Â
Kira-kira data yang diambil dari survei itu dari mana ya? Indonesia ini salah satu negara yang sangat luas di dunia. Bahkan juga demografi penduduknya tersebar luas di tiap-tiap mulai. Mulai dari sabang sampai merauke.Â
Kalau sampel yang diambil itu adalah penduduk kota, maka surveinya mutlak benar. Karena sebagian besar penduduk kota itu memang malasan untuk jalan kaki.
Bagaimana mau jalan kaki, ke kantor saja suka telat. Sehingga kendaraan menjadi pilihan biar sok disiplin begitu. Apalagi nih, kalau sudah necis dengan pakaian formal subhanallah gengsi sudah pasti melekat. Dan kalau sudah begitu, jangan harap untuk jalan kaki.Â
Belum lagi orang Indo itu suka berjualan keliling. Kalau dulu itu kebanyakan pake gerobak. Tapi sekarang serba elit, ada yang pake motor hingga mobil. Selama seharian mereka berjualan keliling dengan membunyikan klakson di sepanjang jalan.Â
Dan masih banyak fakta lainnya yang sangat mendukung hasil survei.Â
Akan tetapi yang mau saya bantah sedikit adalah, penduduk Indonesia itu tidak hanya yang ada di kota saja. Masa yang di kampung-kampungnya tidak ikutan disurvei.
Saya mau kasi tahu, yang namanya orang kampung itu, jalan kaki merupakan rutinitas yang mendarah daging sejak dari sononya.
 Bagaimana mau dengan motor, punya motor saja itung-itung apalagi mobil. Berjalan kaki sudah menjadi bagian dari rutinitas pokok.Â
Setiap hari kita menempuh jalan berkilo-kilo meter menuju kebun atau ladang. Sambil pikul perlengkapan yang lumayan berat. Belum lagi setelah kembali dari kebun, mesti marathon jauh lagi cari air minum bersih. Pikul dengan jerigen, ember ataupun baskom. Â Setiap hari rutinitasnya selalu demikian. Mau sampai kapan? Sampai langit jadi bumi.Â
Heu heu...Â
Lain cerita lagi kalau soal peternak di kampung khususnya yang ternak sapi dan kerbau. Sepanjang hari kerjaannya menggembala hewan ternaknya hingga ke kampung-kampung sebelah.Â
Belum lagi soal infrastruktur khususnya jalan masuk ke setiap kampung. Sangat luput dari yang namanya aspal. Masih bebatuan dan tanah berlumpur. Emang berani kendaraan apa pun untuk tembus ke dalamnya. Saya yakin tidak bisa.Â
Makanya, kebanyakan orang-orang yang tinggalnya di kampung yang sangat pedalaman, setia untuk berjalan kaki saja.
Kalau mau ke Labuan Bajo atau ke Ruteng (ibu kota Manggarai) mereka mesti berjalan kaki dulu hingga sampai di jalan raya umum baru bisa tunggu Oto taksi tujuan ke kedua kota tadi. Sudah pasti kalau ada muatan yang mau dibawa serta, ya dipikul saja. Entah itu hasil panen dari kebun, jagung de el el.Â
Bisa dibayangkan saja kira-kira model fisik masyarakat kampung itu bagaimana. Khusus yang belum pernah berjumpa dengan kampung, bisa dibayangkan saja. Soal kesehatan, ya kita juga pasti sakitlah.Â
Mau darah tinggi, darah rendah, diabetes dan sebagainya, kita semua sudah pasti pernah ngalamin semuanya.Â
Ibu saya pernah nih, ketika lagi Check-up di sebuah apotek di Labuan Bajo. Kan mama saya sering ngeluh-ngeluh di bagian lutut dan kaki. Kata dokternya apa: ibu ini terlalu berolahraga keras, makanya bagian persendiannya sakit. Waduh, iya betul sudah, olahraga dalam pertarungan hidup kali.Â
Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia, kami tidak termasuk sebagai orang yang malas jalan kaki. Â fakta bahwa setiap kota-kota di Indonesia entah besar hingga kecil, mulai dari Aceh hingga Papua, pasti selalu ada yang namanya kampung. Jadi kalau mau survei, ya survei semuanya baik yang di kota maupun yang di kampung-kampung. Apa benar orang Indonesia itu malas untuk jalan kaki?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H