Media massa juga dapat memainkan peran penting dengan menyajikan narasi yang lebih seimbang. Alih-alih memperbesar konflik, media dapat berkontribusi dengan menyampaikan kisah-kisah inspiratif tentang bagaimana masyarakat dengan pandangan berbeda dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Media juga dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berpikir kritis dan mendorong masyarakat untuk melihat isu dari berbagai sudut pandang.
Polarisasi politik memang menjadi tantangan besar menjelang Pemilu 2024, tetapi dengan pendekatan yang tepat, fenomena ini dapat dikelola secara konstruktif. Mengintegrasikan ilmu psikologi dalam memahami dan mengatasi dampak polarisasi dapat menjadi kontribusi nyata mahasiswa psikologi dalam menjaga harmoni sosial dan kesehatan mental masyarakat. Dengan langkah-langkah yang berfokus pada literasi emosional, regulasi media, dialog inklusif, dan pendekatan komunitas, Indonesia dapat memastikan jalannya Pemilu yang lebih damai dan demokratis. Langkah-langkah ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, dan pelaku media untuk menciptakan strategi yang holistik dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H