Upacara Tawur Agung Kesanga dikuti juga dengan tradisi yang tidak kalah khas dari perayaan Nyepi yakni Pengarakan Ogoh-Ogoh. Ogoh-Ogoh digambarkan dalam wujud makhluk hidup di Mayapada, surga, dan neraka seperti naga, gajah, garuda, widyadari, dan dewa. Ogoh-Ogoh melambangkan pengakuan manusia akan kuasa alam semesta dan waktu dengan kekuatan Bhuana Agung dan Bhuana Alit.
Masyarakat Bali percaya bahwa Ogoh-Ogoh merupakan representasi dari sifat buruk dalam diri manusia, sehingga, setelah Ogoh-Ogoh diarak menuju Sema yaitu tempat persemayaman umat Hindu sebelum dibakar dan pada saat pembakaran mayat, Ogoh-Ogoh itu dibakar sebagai simbol telah hilangnya sifat buruk di dalam diri manusia. Sehingga, setelah itu siap dilakukan tapa brata pada Hari Raya Nyepi keesokan harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H