Mohon tunggu...
Amanda Putri
Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas satya terra bhinneka

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Medan Pilihan

Mendorong kesetaraan gender di kota medan: perspektif dari mall ringroad city walk

25 Januari 2025   15:07 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:07 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wawancara bersama pengunjung mall rcw

Permasalahan kesetaraan gender masih merupakan isu yang tidak ada habisnya dan masih terus diperjuangkan. Gender pada konteks ini tidak mengacu pada perbedaan laki-laki dan perempuan secara biologis. Gender lebih menekankan pada perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara peran perempuan dan laki-laki (Gusmansyah, 2021). Gender merupakan hasil dari konstruksi sosial budaya dapat mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Permasalahan yang terjadi bukanlah mengenai perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab tersebut, namun ketidakadilan yang dapat timbul akibat perbedaan tersebut sehingga merugikan salah satu pihak (jenis kelamin).

Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's) adalah menuju kemitra sejajaran laki-laki dan perempuan dengan meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender pada setiap sektor pembangunan. Akan tetapi masalah ketidakadilan gender ditunjukkan oleh rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, tingginya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diukur dengan angka Indeks Pembangunan Gender (Gender- related Development Index atau GDI) dan angka Indeks Pemberdayaan Gender (Gender Empowerment Index atau GEM).


Kesetaraan gender bukan hanya tentang keadilan; itu adalah dasar bagi masyarakat yang sejahtera. Ketika kita memberdayakan semua orang, tanpa memandang gender, kita membuka ekonomi yang lebih kuat, masyarakat yang lebih sehat, dan dunia yang lebih aman. Kesetaraan gender memberdayakan individu untuk melepaskan diri dari stereotip yang merugikan dan mengejar impian mereka, terlepas dari ekspektasi masyarakat. Kesetaraan gender mendorong terciptanya lingkungan tempat setiap orang merasa aman, dihormati, dan dihargai, serta tempat beragam perspektif dan bakat berkontribusi pada inovasi dan kemajuan. Dengan merangkul kesetaraan gender, kita membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Penelitian sdgs (Sustainable Development Goals) 5 ini untuk mencapai kesetaraan gender dan memperdayakan semua perempuan dan anak perempuan tujuannya juga untuk menghapus segala bentuk kekerasan, diskriminasi dan pelecehan dan kami mengambil sdgs 5 ini untuk menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif bagi semua dan memperjuangkan hak hak perempuan dan meningkatkan peran mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, pada tanggal 23 desember 2024, mahasiswa/i melakukan penelitian di MALL RINGROAD CITY WALK dengan mewawancarai 5 orang pengunjung. Alasan kami memilih lokasi tersebut karna banyak orang yang berkunjung ke mall, pengunjung dari berbagai latar belakang, usia, dan jenis kelamin. dengan hal ini kami membahas tentang cara menanggapi perempuan korban kekerasan.

" menurut saya yang pertama kita harus lapor ke pihak berwajib untuk menangani kasus tersebut dan selanjutnya akan di proses oleh pihak berwajib yang akan membantu." ( kata bang hans)

" korban kekerasan, menurut saya yang saya lakukan jika perempuan menjadi korban kekerasan,saya akan melapor ke pihak berwajib atau polisi karna mau bagaimana pun kan perempuan tidak pantas untuk di kasarin, perempuan itu harus di jaga." (kata bang adit)

selain perempuan korban kekerasan, kami juga membahas tentang bagaimana jika perempuan mendapatkan gaji yang berbeda dari laki-laki untuk pekerjaan yang sama.

" menurut saya itu tidak adil, karna itu sudah melanggar hak asasi manusia gitu ya, kalau misalnya perkerjaan kita sama, job kita sama, yg kita kerjai sama, gajinya harus sama  tidak boleh dibedakan." (kata ibu citra)

" itu mungkin tidak selaras dengan hak perempuan tadi walaupun pekerjaannya sama haruslah sudah kewajibannya dilaksanakan dengan beban yang sama seharusnya haknya juga diberikan dengan penghasilan yang sama juga walaupun tidak boleh memandang gender." ( kata ibu fika)

" kita sebenarnya kalo gaji wanita lebih besar dari pada laki laki itu tidak masalah sebenernya, tapi kodratnya wanita di bimbing bukan membimbing kita harus merendahkan hati jangan nanti gara gara kita independent kita bisa menghasilkan apapun uang kita lebih banyak itu jadi semena mena sama sama laki laki itu tidak bisa karna di mana mana laki laki itu hadikat nya sebagai pemimpin." ( kata ibu desi)

perempuan Indonesia masih terus memperjuangkan hak-haknya. Kini, perempuan perlahan memperoleh kesempatan yang sama untuk bekerja dan menerima pengetahuan yang setara dengan laki-laki. Sikap dan perilaku yang dapat diandalkan seperti tekun, disiplin, teliti, dan memiliki kemampuan untuk bernegosiasi menjadi alasan-alasan perusahaan mempekerjakan karyawan perempuan (Sleekr, 2018). Perusahaan yang memberikan lapangan pekerjaan bagi perempuan semakin meningkat, hal ini dibuktikan oleh International Labour Organization (ILO) berdasarkan Laporan Ketenagakerjaan Indonesia 2017 yang menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja perempuan mendominasi tenaga kerja laki-laki yang tersebar di sejumlah rentang usia.

dari penelitian ini secara tegas menunjukkan bahwa seluruh responden menentang diskriminasi pekerjaan berdasarkan gender. Hasil ini menegaskan bahwa kesetaraan gender dalam dunia kerja merupakan hak fundamental yang harus dihormati, dilindungi dan diwujudkan dalam kebijakan dan praktik perusahaan.

oleh karena itu, perusahaan harus menerapkan kebijakan kesetaraan gender yang jelas, tegas dan terukur untuk mencegah diskriminasi, mempromosikan lingkungan kerja yang inklusif serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Implementasi kebijakan ini akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil, produktif dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun