Mohon tunggu...
Amanda Rayta
Amanda Rayta Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer dan Junior SEO

Lulusan Hukum yang berkarier sebagai writer

Selanjutnya

Tutup

Home

Jadi Begini Cara Membuat Dak Atap Beton, Tahan Lama!

19 Februari 2024   10:37 Diperbarui: 19 Februari 2024   10:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi beton dari dak (unsplash.com/Ryunosuke Kikuno )

2. Campurkan Bahan Dasar Beton

Setelah bahan dan perhitungannya sudah tepat. Saatnya campurkan semua bahan (sesuai dengan langkah sebelumnya), bisa menggunakan mesin khusus maupun manual sekalipun. Hal terpenting, saat proses pengadukannya semua bahan sudah tercampur dengan baik. Pastikan pada campuran tersebut, warnanya sudah merata, tidak adanya butir-butir terpisah atau serta hasil adukannya tidak terlalu cair ataupun kental.

3. Pengecoran

Begitu campuran sudah tercampur dengan sempurna, langkah finishing yaitu melakukan proses pengecoran. Sebelumnya, Anda harus membuat bekisting terlebih dahulu. Bekisting ini merupakan sebuah cetakan pembesiaan yang bersifat sementara.

Fungsi  bekisting yaitu untuk menahan yaitu untuk menahan beton selama proses menuangkan adonan sehingga ketika kering bentuknya bisa seperti yang Anda mau. Pada bagian sisi papan bekisting  dalam, sebaiknya diolesi oleh minyak agar beton tidak terlalu melekat ketika kering. 

Selain itu, terdapat proses pembesian elemen struktur, terdiri dari pelat, kolom, dan balok diikat menjadi satu. Alasannya yaitu agar hasil pengecoran lebih kuat.

Agar lebih maksimal perawatannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain ketebalan dari dak minimal 8 cm agar mampu menahan daya tekan. Sedangkan, dak lantai beton ketebalan minimalnya 12 cm. Selepas itu, jangan lupa menyiramnya menggunakan air sedikit-sedikit. Tujuannya, agar dak tidak cepat mengeras. Tunggu kurang lebih 2 minggu, untuk melihat proses pengeringannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun