Sementara itu, Ouky Suryatimur selaku pelatih tari mengaku sebelum berangkat ke Spanyol, para anak didiknya ini berlatih secara intens dua kali dalam seminggu. "Biasanya satu kali latihan selama 3-4 jam. Anak-anak latihan sebanyak 20 kali sebelum akhirnya berangkat ke Spanyol,"kata Ouky.
Prestasi yang diraih tim Indonesia, memberi kebahagian bagi Mayarni D Anggoro, yang merupakan ibunda dari Andra, salah satu anak yang ikut berkompetisi di ajang ini. Â "Sebagai orangtua saya selalu support apapun kegiatan yang anak inginkan. Melalui semua kegiatan positif ini, pastinya akan sangat berguna untuk pengalaman hidupnya kelak. Kegiatan ini membentuk kepribadian yang kuat sehingga semangat berkompetisi meraih prestasi," tukas Mayarni.
Sementara itu, Norviadi S. Husodo dari Dinas Kebudayaan Daerah Khusus Jakarta menyatakan memberikan dukungan penuh untuk delegasi yang dikirim ke Spanyol. "Saya melakukan pendampingan selama acara dan mengapresiasi capaian yg diraih untuk juara 1 kategori solo dan The Winner Grand Prix on International Folkdance Festival di Llorer Mar untuk grup," kata Norviadi.
Noviardi bangga dengan pencapaian misi budaya ini. "Saya melihat semangat dari para siswa-siswi, kegigihan dari pelatih tari, dukungan penuh dari sekolah dan para orang tua murid, serta full support dari Kemenpar dan Disbud Jakarta, serta kerja keras dari Kiny Cultura Indonesia," tukasnya
Noviardi pun berharap, makin banyak anak-anak muda yang bisa mengharumkan nama bangsa pada event-event internasional lainnya, karena dengan misi budaya yang dilaksanakan tersebut nama Indonesia makin dikenal di kancah internasional. "Yang terpenting adalah upaya pelestarian warisan seni budaya bangsa dengan melibatkan para siswa-siswi untuk menumbuhkembangkan rasa bangga pada seni budaya," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H