Mohon tunggu...
amandanasution73
amandanasution73 Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

aku suka nulis, nonton, suka semua yang berbau seni. yah...biasa aja deh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penampilan Istimewa Kalya Mahiya Raih Kemenangan di The Mediterranen International Folk Fest Lloret de Mar Spanyol 2024

24 Oktober 2024   06:55 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:04 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Nama Indonesia kembali berkibar. Kali ini dari misi budaya anak-anak Indonesia dalam ajang The Mediterranean International Folk Fest Lloret de Mar, Spain 2024, yang berlangsung pada pertengahan Oktober ini. Misi Budaya dari Kiny Cultura Indonesia dibawah pimpinan Kiki Puspita Sari berhasil memenangkan penghargaan untuk kategori solo dan grup.

Untuk kategori solo dimenangkan oleh Kalya Mahiya Pravina, siswa kelas 10 dari SMA Al Izhar, Pondok Labu, Jakarta.  Kalya memenangkan Achieving 1st Place in The Folk Dance Solo Category at The Mediterranean International Folk Fest Lloret de Mar, Spain 2024.

Kalya yang dijumpai awak media menjelaskan persiapan mengikuti perlombaan ini. "Saya dan teman-teman latihan selama 3 bulan," terangnya.

Untuk kategori solo, Kalya membawakan Tari Betawi, Langgam Remaja. "Saya bahagia, dan bersyukur bisa memenangkan penghargaan ini," tukasnya tersenyum. "Tidak mudah belajar tari Betawi. Alhamdulillah bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," sambungnya bangga.

dok pri
dok pri

Tak hanya untuk kategori solo, untuk kategori grup, Kalya bersama-temannya berhasil meraih Winning The Grand Prix at The Mediterranean International Folk Fest Lloret de Mar, Spain 2024. "Untuk grup, kami membawakan Tari Mambo dari Papua dan Dogger Jingkrak dari Betawi.  Yang sulit gerakannya adalah Dogger Jingkrak dari Betawi," kisah Kalya.

Kalya yang telah sering mengikuti misi budaya dan bahkan meraih beragam prestasi mengakui bahwa mengikuti kegiatan misi budaya diperlukan sikap konsisten dan persisten. "Dalam berlatih untuk mendapatkan akselerasi dibutuhkan komitmen, dan manajemen waktu yang baik," kata Kalya.

Tak hanya Kalya, Farrel Achmad Gibransyah, kelas 12 dan Deandra Favian Atthaillah, kelas 10 dari dari SMA Al Izhar Pondok Labu mengaku bangga bisa mengikuti misi budaya dan bahkan memenangkan perlombaan ini. "Rasa seru dan lega bahwa semua latihan dapat membawa kemenangan," ucap Farrel.

Pengalaman yang sama diutarakan oleh Maximilian Adler Gunawan, kelas 6 SD dari Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang. "Saya pertama kali berpartisipasi dalam misi budaya ini," tukasnya.

dok pri
dok pri

Adler pun bangga bisa mengharumkan nama sekolah dan Indonesia. "Kemenangan ini membuat saya makin termotivasi untuk belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia dan berprestasi di masa depan," ujar Adler.

Pencapaian yang diraih tim Indonesia memberi kebahagiaan bagi para pelatih. Kemenangan di kategori solo dan grup memberikan energi bagi para pelatih. "Kami optimis menang, meski saat diumumkan tetap memberi kejutan bahagia," kata pelatih tari, Lilis Suryani.

Sementara itu, Ouky Suryatimur selaku pelatih tari mengaku sebelum berangkat ke Spanyol, para anak didiknya ini berlatih secara intens dua kali dalam seminggu. "Biasanya satu kali latihan selama 3-4 jam. Anak-anak latihan sebanyak 20 kali sebelum akhirnya berangkat ke Spanyol,"kata Ouky.

Prestasi yang diraih tim Indonesia, memberi kebahagian bagi Mayarni D Anggoro, yang merupakan ibunda dari Andra, salah satu anak yang ikut berkompetisi di ajang ini.  "Sebagai orangtua saya selalu support apapun kegiatan yang anak inginkan. Melalui semua kegiatan positif ini, pastinya akan sangat berguna untuk pengalaman hidupnya kelak. Kegiatan ini membentuk kepribadian yang kuat sehingga semangat berkompetisi meraih prestasi," tukas Mayarni.

dok pri
dok pri

Sementara itu, Norviadi S. Husodo dari Dinas Kebudayaan Daerah Khusus Jakarta menyatakan memberikan dukungan penuh untuk delegasi yang dikirim ke Spanyol. "Saya melakukan pendampingan selama acara dan mengapresiasi capaian yg diraih untuk juara 1 kategori solo dan The Winner Grand Prix on International Folkdance Festival di Llorer Mar untuk grup," kata Norviadi.

Noviardi bangga dengan pencapaian misi budaya ini. "Saya melihat semangat dari para siswa-siswi, kegigihan dari pelatih tari, dukungan penuh dari sekolah dan para orang tua murid, serta full support dari Kemenpar dan Disbud Jakarta, serta kerja keras dari Kiny Cultura Indonesia," tukasnya

Noviardi pun berharap, makin banyak anak-anak muda yang bisa mengharumkan nama bangsa pada event-event internasional lainnya, karena dengan misi budaya yang dilaksanakan tersebut nama Indonesia makin dikenal di kancah internasional. "Yang terpenting adalah upaya pelestarian warisan seni budaya bangsa dengan melibatkan para siswa-siswi untuk menumbuhkembangkan rasa bangga pada seni budaya," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun