Mohon tunggu...
amandanasution73
amandanasution73 Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

aku suka nulis, nonton, suka semua yang berbau seni. yah...biasa aja deh

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Sound Of Freedom" (Review)

25 Januari 2024   08:10 Diperbarui: 25 Januari 2024   08:13 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk setingnya sendiri sih, aku pikir cukup niat ya. Hutan dan perkebunan khas daerah tropis di Kolombia. Kota dan pulau di Kolombia yang khas latin. Sayangnya, terutama pemain anak-anak yang menjadi korban-korban penculikan bermain dengan ekspresi yang terlalu biasa. Rasa takut dan bingung saat di culik dan di bawa jauh dari kotanya, tak terlihat meyakinkan. Demikian juga saat Miguel dan Rocio. 

Miguel dan Rocio yang mengalami pencabulan tidak terekspose traumanya. Jadi logisnya ga dapat. Apa lagi mereka berhadapan dengan orang dewasa yang 'sakit', dan menjadikan mereka mangsa!

doc: manilabuletin
doc: manilabuletin

Buat angle. Lumayan banget ya shoot-shoot close up, terutama di awal film. Varian shootnya kurang banyak. Padahal bisa ambil medium shoot, back sholder dan seterusnya. Ga mesti close up dan dari depan. Bahkan close up atau big close up pun bisa diambil dari samping. 

Untuk pencahayaannya. Didominasi dengan yellow heat buat kesan suram dan kumuh. Jadi kesannya, begitu lah kolombia. Ga masalah sih. Malah dapat kesan tahun 80-an nya.

Pesan dari film ini jelas ya, Readers. Kita harus lebih care dengan anak-anak di sekeliling kita. Dan tanggap terhadap kejadian mencurigakan pada anak untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Quote dari film ini yang disampaikan Tim dan menjadi alasan dia kenapa menjadi petugas yang memiliki tanggungjawab terhadap kasus yang melibatkan anak jadi korban. "Anak dari Tuhan bukan untuk di perdagangkan".


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun