Assalamu'alaikum, Readers
Waktu weekend kemaren, 24-25 November 2023. Bertempat di SCBD Park ada acara yang dikasih nama Langkah Membumi Festival 2023. Festival keren yang ga cuma cuap cuap tentang memilah sampah dan memberikan teori bagaimana membuang sampah, tapi juga menyediakan tempat buat kita menyerahkan barang-barang yang sudah tidak bisa kita pakai, dan diletakkan atau dibuang pada tempatnya. Sesuai jenisnya.
Salah satu yang aku temukan, Readers adalah Napak.Bhumi.Â
Jujur aja nih, Readers. gitu liat bothnya aku langsung tertarik cari tau, karena dia majang sepatu dengan bahan denim. Sementara aku suka banget sama denim. Jadilah kita ngobrol tentang apa itu Napak.Bhumi. Dan ngapain sih dia ada di festival ini?
Nama pemiliknya Ebi, memilih nama Napak.Bhumi untuk bisnisnya ini karena hobinya traveling atau jalan-jalan. Dan memilih usaha sepatu dari bahan denim bekas adalah dari kegilisahannya dalam setiap perjalanan yang dilakukannya.
"Limbah dari fashion bekas ini banyak dan akan menjadi masalah kalau dibiarkan. Jadi memang harus ada usaha memperpanjang usia pemakaian dengan mengolahnya menjadi barang yang bernilai dan layak pakai," gitu kata Mas Ebi waktu aku ajak ngobrol.
Jadi Readers,
Sepatu yang dihasilkan Napak.Bhumi ini berbahan sisa denim yang dipadukan dengan bahan lainnya. Kayak yang dibawa ke festival Langkah Membumi kali ini. Mas Ebi membawa sepatu denim yang dipadukan dengan potongan kain batik dengan corak Dayak.Â
Aku kasih liat dari dekat ya :
Dan yang lebih unik lagi, ternyata bahan buat sol sepatunya diambil dari bahan ban mobil bekas!
Keren kan?
Kalo dilihat sekilas ga keliatan tuh mantan ban mobil. Tapi kalo diliat tapaknya, baru yakin itu bukan dari karet yang dipotong di pabrik kebanyakan.Â
Ini kebutulan yang Mas Ebi bawa ya, Readers. Jadi solnya itu dari ban mobil yang sudah gundul, jadi harus di kasih 'bunga' atau uliran agar ga licin saat sepatu dipake. Ini membuat Mas Ebi mulai berpikir untuk menerima ban bekas tapi yang ga gundul banget.
Sebelum aku ceritakan gimana pembuatannya dan siapakah yang menopang kreativitas Mas Ebi ini, aku mo kasih liat koleksi satunya. Jujur ini yang favorit aku sih. Suka banget:
Yang pasti Mas Ebi menjalankan usahanya ini dibantu dengan para pengrajin sepatu yang berada di Ciomas, Bogor, Readers. Dibantu juga dengan warga sekitar untuk membersihkan ban bekas, baju dan kain bekas. Intinya ini jadi peluang usaha sekaligus membuka lapangan kerja.
Nah, di Langkah Membumi Festival kali ini selain memperkenalkan brand dan produknya, Napak.Bhumi juga membuka drop Box untuk pengunjung yang mau menyumbangkan baju bekas. Baik denim mau pun bukan denim, termasuk ban bekasih, Readers.
Sepatu keren kayak gini, hand made, dibandrol dengan harga yang ramah kantong pula. Ga sampe jutaan!
Kayaknya bakal jadi ekslusive, diproduksi dengan jumlah yang ga banyak. Karena bahan yang tersedia ga banya kan. Dan kemampuan produksi Napak.Bhumi saat ini 10 pasang sepatu per hari. Dan kebanyakan pre order ya.
Yang menarik, Readers.Â
Mas Ebi bersedia loh bekerjasama atau memberikan pelatihan agar semangat melestarikan bumi dengan menimalisir sampah, terutama sampah fashion bisa lebih masiv.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H