Nah kalau kita bicara dari acting para pemainnya, atau karakter yang dibangun para pemainnya beda lagi nih.
Di Sakra sepertinya Donnie Yen pengen menghidupkan wayang tradisionla cina dalam visual di film. Hasil akhirnya adalah kita akan mendapatkan warna dialog-dialog yang biasa ada dipanggung wayang atau panggung teater.Â
Kalo aku secara pribadi dengan dialog seperti itu, berhasil menangkap nuansa pertunjukan panggungnya sih. Bukan film.
Dan yang pasti, seperti kebanyakan film klasik Cina banyak sekali bahasa dengan arti bercabang yang masuk dalam dialog-dialog. Mungkin enaknya disebut kalimat yang mengandung filasafat.
 Secara cinematografi sih nyaris tanpa cela ya.Â
Banyak sekali art angel tanpa mengesampingkan kebutuhan gambar untuk menyampaikan pesan dari setiap dialog. Buat green screennya sendiri sih cukup sempurna. CGI nya cukup halus menyatukan gambar utama dengan latar belakangnya. Kayaknya ini sudah menjadi makanan sineas film klasik Cina ya.
Apa ga ada celanya?
Ada sih, tapi masih bisa lah kita abaikan. Tidak merusak gambar kok, hanya kebetulan aja terlihat sama aku.
Durasi cukup panjang yang, Readers. 132 menit dan buat aku ini sama sekali tidak jenuh, namun saat selesai pun kita faham, "o udah selesai." Jadi, turunnya emosi difilm ini setelah klimaks cukup mengalir, jadi enak aja ngikutinnya.