Di tengah lamunanku aku tersadar karena asisten pribadiku menepuk bahuku dan memberi tahu bahwa client yang sedari tadi aku tunggu sudah datang.
Tak terasa cukup lama aku terduduk di kursi cafe dan memikirkan kisah dan perjuangan hidupku agar bisa menjadi seperti yang sekarang. Padahal seingatku tadi aku sedang meminum secangkir teh sembari melihat persentase perkembangan perusahaanku melalu gawai kesayanganku.
Sekarang aku sudah memiliki banyak cabang usaha dan beberapa anak perusahaan. Terkadang jika aku memikirkannya, seringkali aku tidak menyangka bahwa aku bisa mencapai ini semua. Disamping dari omongan orang-orang dahulu aku sangat bangga kepada diriku sendiri karena bisa bertahan dan berjuang sampai sekarang. Mungkin jika dulu aku menyerah di tengah jalan aku tidak akan bisa menikmati kesuksesanku sekarang.
Kegiatanku sekarang seperti ini, meeting, menandatangani kontrak kerja sama, pergi ke semua cabang dan anak perusahaan yang aku punya untuk mengecek perkembangan usahaku. Terus berulang seperti itu kegiatanku di setiap harinya. Walaupun menjadi lebih sibuk tapi setidaknya aku berhasil mewujudkan impianku dan berhasil membuat orang-orang terutama bunda dan ayahku berkata bahwa mereka bangga kepadaku.
Aku sangat bersyukur, walaupun aku memiliki masa lalu yang tidak begitu indah tetapi itu bisa memotivasiku agar terus maju dan terus menerus belajar dari kesalahan di masa lalu agar tidak terulang di masa sekarang maupun di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H