"Iya bunda, memangnya aku tidak sadarkan diri berapa lama?"
"Seminggu"
Aku terkejut mendengar perkataan bunda. Jadi selama ini aku koma dan membuat banyak orang khawatir termasuk ayah. Di situ ayah langsung memelukku dan mengucapkan bahwa aku tidak boleh membuat semua orang khawatir lagi seperti sekarang.
Antara senang dan tidak suka bercampur menjadi satu ketika ayah memelukku jadi aku hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum tipis.
Sepulangnya aku dari rumah sakit, kehidupanku sedikit lebih normal. Aku sudah berjanji pada bunda bahwa aku akan berubah menjadi lebih baik, aku tidak akan melakukan kenakalan yang biasa aku lakukan.
Beberapa bulan kemudian keadaanku sudah jauh membaik dari sebelumnya dan tiba dimana itu adalah hari kenaikan kelas dan ketika aku datang bersama bunda, wali kelasku berbicara dengan bundaku bahwa aku tidak boleh melakukan satu pun kenakalan lagi jika tidak aku akan di blacklist dari sekolah. Bunda yang mendengar itu hanya bisa tersenyum dan menjawab seadanya.
Ketika sampai di rumah, aku diajak berbicara oleh bunda.
"Kamu dengarkan yang tadi wali kelas kamu bicarakan? Sekarang bunda ingin bertanya mau kamu seperti apa?"
"Aku berusaha untuk tidak melakukan kenakalan lagi bunda tapi aku gabisa janji kalo aku bakalan khilaf nanti"
Bunda yang mendengar jawabanku hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Kamu mau tetap disitu atau mau pindah sekolah? Sepertinya pergaulan di sana tidak terlalu bagus. Bunda tidak mau kamu seperti ini terus"