Namun nyatanya menghadirkan sesal
Dikala hadirmu ku kira segalanyaÂ
Menoreh luka kau anggap biasa
Saat kau diharap jadi selamanyaÂ
Namun ternyata hanya sekadarnyaÂ
Enyahmu menanggalkan arahÂ
Hingga ku pasrah dan menyerahÂ
Namamu tlah ku langitkan
Biarkan semesta yang memutuskanÂ
Semoga lara luruh mengudaraÂ
Tersisa anggapan dalam renungan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!