Akulah si manusia perasa
Menunggu selesa yang tak kunjung tiba
Mengharap dekap oleh sang dayita
Akulah si manusia nista
Kian merakit angan selaksa
Meski renjana jejal mendera
Mengenalmu sebuah abimantranaÂ
Merajut rasa denganmu diluar rencanaÂ
Dirimu memang mempesonaÂ
Hingga sang pujangga terpanaÂ
Yang kiranya hadirmu kan kekal
Namun nyatanya menghadirkan sesal
Dikala hadirmu ku kira segalanyaÂ
Menoreh luka kau anggap biasa
Saat kau diharap jadi selamanyaÂ
Namun ternyata hanya sekadarnyaÂ
Enyahmu menanggalkan arahÂ
Hingga ku pasrah dan menyerahÂ
Namamu tlah ku langitkan
Biarkan semesta yang memutuskanÂ
Semoga lara luruh mengudaraÂ
Tersisa anggapan dalam renungan
Akan ku simpan segala asa
Agar abadi dalam nestapa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H