Mohon tunggu...
Amanda Lavenia Ansori
Amanda Lavenia Ansori Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta

Mempelajari tentang manusia tak lekang batas dan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandika Nestapa

18 September 2024   17:36 Diperbarui: 19 September 2024   20:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akulah si manusia perasa

Menunggu selesa yang tak kunjung tiba

Mengharap dekap oleh sang dayita

Akulah si manusia nista

Kian merakit angan selaksa

Meski renjana jejal mendera

Mengenalmu sebuah abimantrana 

Merajut rasa denganmu diluar rencana 

Dirimu memang mempesona 

Hingga sang pujangga terpana 

Yang kiranya hadirmu kan kekal

Namun nyatanya menghadirkan sesal

Dikala hadirmu ku kira segalanya 

Menoreh luka kau anggap biasa

Saat kau diharap jadi selamanya 

Namun ternyata hanya sekadarnya 

Enyahmu menanggalkan arah 

Hingga ku pasrah dan menyerah 

Namamu tlah ku langitkan

Biarkan semesta yang memutuskan 

Semoga lara luruh mengudara 

Tersisa anggapan dalam renungan

Akan ku simpan segala asa

Agar abadi dalam nestapa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun