"Berapa rangkap, Mba?" Tanpa sadar kaki saya sudah mencapai tujuan: sebuah gerai fotokopi sederhana di sebelah masjid hijau kecil.
"Satu. Eh... dua, Mas. Dua rangkap, ya," jawab saya terbata. Berpikir lebih baik tambah satu rangkap lagi. Daripada ternyata satpam salah memberikan informasi dan saya terpaksa kembali lagi ke tempat ini.
Bayar pajak, berharap semua lebih baik. Kalaupun pajak saya begitu kecilnya hingga tak pantas dipandang oleh negara, setidaknya berharap semua urusan bisa menjadi lebih cepat, sehingga semua orang punya hal lain untuk dipikirkan.Â
Tapi sebelum berpikir, ada baiknya fotokopi dipersiapkan dulu. Sepuluh rangkap, ya. Persiapan untuk 5 tahun ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H