Mohon tunggu...
amanda januar
amanda januar Mohon Tunggu... Freelancer - https://akumausehat.com/

https://akumausehat.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Awas Bahaya Mata Kering, Kenali Faktor Risiko Anda!

17 Januari 2020   11:30 Diperbarui: 17 Januari 2020   11:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua pasti setuju bahwa mata adalah organ yang penting. Untuk sesuatu yang sangat penting, pasti ada pelindungnya. Apa sajakah itu? Dari alis, bulu mata,hingga  kelopak mata. Alis menahan keringat yang mengandung kotoran masuk ke dalam mata. Bulu mata dan kelopak mata  secara refleks segera berkedip bila ada benda asing yang terdeteksi akan  masuk ke mata Anda. 

Gerakan kelopak mata yang tanpa sadar terjadi sekitar 16-18 kali/menit juga melakukan tugasnya menjaga kondisi mata Anda. Setiap kali berkedip, kelopak mata menyapukan air mata ke seluruh permukaan kornea. 

Kornea sendiri adalah lapisan transparan pelindung bola mata yang terletak paling luar. Jadi sebagai pelindung mata, kornea sendiri juga perlu mendapat perlindungan. Air mata adalah pelindung kornea yang sangat vital.

Air mata tidak hanya terdiri dari air yang menyapu kotoran ke ujung mata untuk dikeluarkan, tapi di dalamnya terkandung berbagai zat seperti elektrolit, protein dan lemak untuk melindungi mata dari infeksi serta menjaga kelembaban permukaan kornea. 

Penyakit mata kering adalah kegagalan untuk memproduksi cukup air mata, atau kualitas air mata tidak memadai untuk melembabkan dan melindungi mata. Sebagian ahli membaginya menjadi 2 tipe:

- Aqueus deficient : memang produksinya tidak memadai. Ini terjadi hanya sekitar 10% dari kasus.

- Evaporative : terjadi penguapan yang berlebihan, baik karena faktor internal misalnya kurangnya kandungan lemak yang berfungsi menahan penguapan berlebihan, atau karena faktor lingkungan. Lebih dari 80% merupakan tipe evaporative atau kombinasi dari keduanya.

Faktor risiko adalah faktor yang dimiliki seseorang yang membuatnya lebih berisiko  mengalami suatu penyakit. Faktor risiko mata kering adalah:

- Usia di atas 50 tahun

- Wanita

- Etnis Asia

- Menderita kelainan refraksi seperti mata minus, mata plus dan silinder

- Memiliki gangguan mata lain seperti glaukoma

- Menderita penyakit atau gangguan saraf yang menyebabkan refleks kelopak mata menurun misalnya pada Alzheimer di mana kelopak mata hanya berkedip 1-2 kali tiap menitnya.

- Menderita penyakit autoimun

- Menderita penyakit menahun lainnya seperti diabetes, tiroid, alergi menahun, dll

- Riwayat trauma operasi mata atau luka lainnya pada mata

- Faktor individual seperti merokok, menggunakan lensa kontak dan rendahnya asupan nutrisi mata serta lemak omega 3, aktivitas mata dalam durasi panjang terutama aktivitas mata dekat seperti membaca dan menggunakan gadget

- Lingkungan dengan udara  yang sangat kurang kelembabannya dan berangin, termasuk ruangan dengan pendingin yang anginnya mengenai mata secara langsung

-Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi produksi air mata seperti diuretik, hormon tertentu, beta bloker dll

Dengan mengenali risiko yang ada pada Anda, sedapat mungkin faktor-faktor tersebut dapat Anda tekan seminimal mungkin. Kenalilah tanda-tanda yang mengarah pada gejala mata kering seperti: mata merah, terasa tidak nyaman atau perih hingga gangguan tambahan lainnya seperti penglihatan buram dll. Istirahatkan mata Anda. 

Berilah kompres hangat pada kelopak mata Anda untuk memperlancar peredaran darah. Bila gejala tidak mereda setelah cukup beristirahat, jangan segan untuk berkonsultasi kepada dokter Anda. Komplikasi lanjut dari mata kering dapat berupa gangguan penglihatan, iritasi mata berat hingga infeksi yang dapat berakibat fatal.

Sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun