Menurut penjelasan pengelola campsite, pertanian organik yang ada di Sekar Gemati ini selalu aktif sepanjang tahun, sehingga pengunjung diberi kesempatan untuk mencoba  teknik penanaman organik, pembuatan membuat pupuk kompos sekaligus memanen sawah dan kebun sayur.Â
Jenis tanaman yang dipanen ataupun mulai ditanami bisa berbeda-beda jenisnya. Hasil dari perkebunan dan sawah ini kemudian juga diolah dan dimasak, sehingga pengunjung Sekar Gemati bisa menikmati  hidangan yang serba organik dan segar dari kebun sendiri ini.Â
Ya, paket menginap di Sekar Gemati ini juga mencakup tiga kali makan utama dan dua kali makan ringan, jadi saya tidak perlu repot mencari atau membawa makan sendiri.
Ketika sore menjelang, suhu udara menjadi semakin sejuk. Angin sejuk berhembus menemani mulut yang tak bisa berhenti mengunyah sajian pisang dan singkong goreng panas ditemani kopi. Teman-teman saya mengajak untuk barbeque malam nanti, tapi saya menolak, karena ingin melihat sunrise esok pagi, dan saya juga harus menyiapkan energi untuk melakukan trekking ke Kawah Ratu di Gunung Salak esok hari.Â
Untuk yang berminat mengunjungi Sekar Gemati ini, bisa menghubungi  melalui website resminya, yang dengan mudah dapat ditemukan ketika kita mengetik 'Sekar Gemati Agroventure' di google search.
Pengunjung bisa mengunjungi tempat ini jika Sekar Gemati sedang mengadakan program open trip seperti yang sedang saya ikuti saat itu.Â
Jika pengunjung hendak mengadakan reuni keluarga besar ataupun company outing, maka Sekar Gemati ini juga bisa mengakomodasi hal tersebut dengan baik. Â
Terdapat fasilitas meeting room atau aula yang cukup besar dan juga lapangan terbuka yang luas untuk mengadakan games atau aktivitas team building. Saya tersenyum membayangkan suatu hari nanti akan mengunjungi tempat yang sangat cantik ini lagi bersama dengan teman-teman semasa kuliah dulu. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H