Etika diperlukan dalam hubungan sosial. Etika Pancasila adalah etika yang berkaitan dan bersumber dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai sumber pembentukan norma etika dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat, dan berbangsa. Pancasila juga dapat diciptakan ke dalam norma-norma moral, dan norma tersebut menjadi pedoman sikap dan perilaku. [3]
Etika adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang moralitas. Selain etika, ada beberapa bidang keilmuan lain yang mempelajari moralitas, seperti antropologi, sosiologi, dan psikologi. Perbedaannya terletak pada pendekatan pemahaman moralitas. Pendekatan yang digunakan dalam etika adalah studi deskriptif tentang moralitas. Etika menjadi isu utama dalam perilaku sosial manusia. Tujuan etika bersifat deskriptif dan preskriptif. Deskriptif artinya etika menyajikan pengamatan tentang karakteristik individu. Sedangkan normatif berarti tujuan etika adalah mengevaluasi tingkah laku manusia dan memberikan rekomendasi atau persetujuan terhadap tingkah laku manusia. Dalam masyarakat Indonesia, etika secara umum dipahami sebagai tata krama, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang perilaku baik yang dapat diterima oleh masyarakat. [4]
Menurut para ahli Astrid S. Susanto hubungan sosial adalah hubungan antar manusia yang menjalin hubungan yang secara tetap dan memungkinkan terbentuknya struktur sosial. Dan juga menurut ahli Bonner Hubungan sosial adalah hubungan antara dua individu atau lebih yang dapat saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu lain, dan sebaliknya.Â
Manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat dicirikan oleh kelemahan atau ketidakhadiran. Kelemahan dan kekurangan inilah yang membuat penyelenggaraan peradilan sulit dipahami, karena keadilan adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai sebuah negara, penting untuk memiliki landasan yang kuat untuk membangun hubungan sosial yang baik di dalam negeri maupun internasional. Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila mempunyai peranan yangÂ
sangat penting dalam mengatur hubungan antar manusia dan membentuk jati diri bangsa.
Alasan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dalam hubungan sosial karena dalam hubungan dapat mewujudkan kesatuan dan keberagaman, keadilan sosial, dan identitas nasional.
Pancasila memberikan landasan yang kuat untuk menciptakan persatuan dalam keberagaman ini. Pancasila menjadikan keadilan sosial sebagai tujuan negara. Hal ini berarti berupaya menciptakan peluang yang setara dan mengurangi kesenjangan sosial. Dalam hubungan antarmanusia, prinsip keadilan sosial mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama memperjuangkan kesejahteraan bersama.
Pancasila memberikan identitas nasional yang khas bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar suatu bangsa menjadi acuan pemahaman nilai, tujuan, dan cita-cita suatu bangsa. Hal ini akan membantu memperkuat rasa identitas dan persatuan nasional masyarakat Indonesia. Di tingkat internasional, Pancasila juga berperan penting dalam membangun hubungan dengan negara lain.
Pancasila terbukti mampu menjaga keutuhan negara Indonesia dan melindunginya dari konflik-konflik yang dapat merusak tatanan kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Oleh karena itu, Pancasila tetap diperlukan sebagai landasan negara masyarakat Indonesia dalam hubungan sosial terutama untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasional serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Setiap negara mempunyai ciri khas dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga penggunaan Pancasila sebagai standar negara belum tentu cocok untuk semua negara. [5]
Hubungan sosial yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan sangat membantu dalam memperluas ilmu pengetahuan yang diperoleh seseorang selain ilmu yang dipelajari. Hubungan sosial dapat berupa hubungan dengan teman, hubungan dengan orang yang lebih tua, hubungan dengan pengajar, dan masih banyak lagi jenis hubungan lainnya. Seseorang harus mampu berinteraksi sosial dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain, yang tentunya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Hal ini dirasa penting karena sedang dalam tahap pencarian jati diri di masa tuanya, sehingga hubungan ini berdampak positif bagi perkembangannya sebagai kontribusi. Melalui hubungan sosial, seseorang dapat belajar tentang aspek kehidupan, menjadi lebih dewasa, meningkatkan kepribadian, meningkatkan pengendalian diri, dan meningkatkan penyesuaian diri. Layanan konsultasi memungkinkan kelompok masyarakat dan warga negara berkomunikasi, berinteraksi, menyampaikan pendapat, dan membangun hubungan sosial yang positif. [6]
Interaksi sosial adalah hubungan sosial dinamis yang mencakup hubungan antara individu dan kelompok manusia. Interaksi sosial disebut juga sebagai bentuk hubungan yang terjalin antara individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.